Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Ketimbang sibuk memfilter foto yang akan diunggah di Instagram, yang kini jadi bagian dari ritual kaum urban agar senantiasa eksis, Ussy Sulistiawaty, 37, lebih memilih menjaga kesehatan kulitnya seoptimal mungkin.
"Kalau aku lebih pilih kulitnya bagus dulu, supaya bisa ber-make up dengan baik, karena aku juga punya merek kosmetik sendiri. Tapi, tentunya, supaya make up nempel dengan baik, kulitnya harus bagus," kata penyanyi dan pemain sinetron yang kini lebih dikenal sebagai selebgram dan pengusaha itu ketika dijumpai di Lurik Coffee And Kitchen, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, yang didirikannya bersama sang suami, Andhika Pratama, 31, Senin (10/9/2018).
Pun, Ussy mengaku tak menjalani aneka prosedur yang melibatkan jarum dan pisau bedah untuk membuatnya tetap tampil prima. "Wajah saya ini masih asli semua, kecuali gigi yang sempat pakai behel kemarin, walaupun saya tak bilang juga kalau operasi plastik, tanam benang dan lainnya itu salah," kata ibu empat putri yang memaksimalkan Instagram dengan 9.1 juta pengikutnya untuk memasarkan aneka usahanya.
Ussy kemudian berkisah tentang pengalamannya menjalani Skin DNA Genomic Test di Youth & Beauty Clinic di Kemang, Jakarta Selatan, yang diakuinya rutin disambangi untuk melakukan perawatan.
"Untuk jerawat, kulitku terbilang nggak terlalu bermasalah, yang lebih mengkuatirkan itu soal pigmentasi, bahkan dari sejak masih SMA sudah mulai muncul tuh flek-flek," ujar Ussy.
Divalidasi tes DNA
Keluhan itu, kata Geby Syerly, pendiri Youth & Beauty Clinic, ternyata divalidasi hasil Skin DNA Genomic Test. Gaby, sang pendiri klinik yang juga seorang dokter memaparkan, tes yang dilakukan menggunakan sampel air liur yang dikirim ke laboratorium di Korea Selatan itu mendeteksi, Ussy memang memiliki masalah pigmentasi.
"Untuk kolagen kulit yang kita kenali dengan seberapa besar kemungkinan wajah terlihat turun, kerutan, inflamasi berupa jerawat dan risiko alergi, semua hasil Ussy baik. Namun, untuk skor pigmentasinya, harus diwaspadai," ujar Geby yang mengaku justru hasil skornya lebih mengkuatirkan, karena kolagen dan kerutannya harus diwaspadai sekaligus.
Usai diketahui risiko subtansial pada kulitnya, maka Ussy pun melakukan aneka terapi, salah satunya Pro Yellow Laser yang diklaim Geby, telah dimodifikasi khusus buat orang Asia. Khasiatnya, mengeringkan jerawat, meremajakan kulit hingga memberantas pigmentasi sekaligus. Buat Ussy yang mengaku malas memakai aneke krim, pilihan membiarkan kulitnya diterapi dengan laser dinilainya lebih praktis.
Wajib bubuhkan tabir surya
Mengomentari pilihan Ussy itu, Geby mengingatkan, perawatan menggunakan krim sebetulnya tak bisa dilewatkan penduduk Indonesia yang setiap hari bermandi matahari.
"Di dalam rumah sekali pun, apalagi beraktivitas di luar ruang, tabir surya itu wajib. Gunakan terus, ulangi pemakaiannya setiap dua dan tiga jam, karena itulah sebenarnya pangkal dari semua masalah kulit, yaitu risiko penuaan, keriput dan pigmentasi," kata Geby. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved