Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Jenahara: Mewakafkan Follower

Iis Zatnika
06/8/2018 16:25
Jenahara: Mewakafkan Follower
(Instagram Jenahara Official )

Jika sebelumnya desainer yang juga pesohor sosial media Jenahara wakaf identik dengan pemberian berupa tanah atau bangunan, sehingga identik dengan mereka yang telah sangat mapan, kini ia mengaku telah faham jika berwakaf juga bisa dilakukan sesuai kapasitas yang dimiliki setiap orang.

"Sejak kecil kan kita diajarkan pahala wakaf akan terus mengalir, hari ini dapat pengalaman, ternyata ada pilihan buat berwakaf lewat dana asuransi yang kita investasikan," ujar Jenahara dalam acara peluncuran kerjasama Dompet Dhuafa dengan sebuah perusahaan asuransi untuk wakaf pembangunan High Care Unit Rumah Sakit Medika Sribhawono Lampung, di Jakarta, hari ini.

"Kita tetap saja sering nggak merasa harus memprioritaskan wakaf, mengingat masih banyaknya kebutuhan keluarga dan selalu berpikir infaq dan bersedekah saja sudah cukup buat saya. Kini, nggak perlu menunggu punya tanah, kita bisa berwakaf," ujar Jenahara yang hari ini mengenakan atasan biru dan celana bermotif.

Jenahara pun sempat digoda Imam Rulyawan, President Director Dompet Dhuafa, jika dalam waktu dekat, ia bisa berwakaf dengan mensosialisasikan kiat berwakaf sesuai kapasitas masing-masing pada follower-nya. Di Instagramnya, @jenaharaofficial, tercatat ada sedikitnya 377 ribu pengikut.  

"Data dari Dompet Dhuafa, potensi wakaf di Indonesia bisa mencapai 180 triliun setahun, dan setelah di data, mereka yang berumur 25-35 tahun adalah penyumbang wakaf terbesar!"

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya