Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Muda, Menabung, Merintis Cita-Cita

Iis Zatnika
31/7/2018 23:56
Muda, Menabung, Merintis Cita-Cita
Belajar mengatur keuangan, bukan cuma terkait uang, tapi juga keterampilan hidup.(Iis Zatnika)

Dari menabung berlanjut investasi yang lebih menantang, tentunya disertai proses pembelajaran, dikisahkan Dita Nabilla, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Muda menjumpai Nabilla bersama tiga kawan kampusnya di stan PT Maybank Kim Eng Securities. Dibantu Merriani, KE Cornner Client Asquistition Officer, ia mengisi dan menandatangani berbagai form untuk mendapatkan rekening pasar modal.

"Dua temanku ke sini untuk lihat-lihat dulu. Kalau aku, karena sudah merasa siap, aku berani buka sebagai langkah awal," kata Nabilla. Hal serupa juga dilakukan M Dzikri Abdul Rohman dan Debi Kurnia Sandi yang mendaftar rekening saham di stan Indo Premier Securities.

"Aku pilih ini karena di sekuritas Ipot ini. Jumlah minimum investasinya katanya bisa mulai Rp100 ribu," kata Debi yang dibantu Riri Sulinantri, CFP, Social Media Manager di sekuritas itu. "Lihat nih, PT Wijaya Karya dan PT Agung Podomoro, harga saham mereka hari ini di bawah Rp1.000 per lembar. Dengan ketentuan membeli saham 1 lot sekarang 100 lembar, dengan Rp100.000 sudah bisa beli kan," kata Riri.

Anak-anak muda, sebagian mahasiswa dan ada pula yang baru lulus dan berada di tahun pertama bekerja, mendominasi acara yang disebut Investor Summit di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, belum lama ini.

Tentu tak cuma bermodal percaya diri, mereka meresmikan dirinya menjadi investor, hari itu. Ada pula hasil tabungan yang disisihkan mereka yang sebagian masih menggantungkan diri pada subsidi orangtua. Namun, literasi pengelolaan keuangan, termasuk komitmen buat menabunglah yang membuat mereka bisa menyetorkan dananya buat merintis jalan menuju persiapan masa depan.  

Menabung, mempersiapkan dana dan mental
Nyatanya, Prita H. Ghozie, SE, MCom., GCertFinPlanning, CFP® , QWP, AEPP, Founder & Director  ZAP Finance  mengungkapkan, kendati belum sepenuhnya mandiri atau bagi yang telah mulai masuk ke dunia kerja, baru dalam penjajakan dalam mengelola uang sendiri, anak muda sebaiknya paham tentang bagaimana mengatur uang bulanan, pentingnya menabung di lembaga keuangan, pentingnya investasi untuk masa depan, serta risiko jika harus berutang.

“Dengan posisi mereka yang belum bisa pendapatan sendiri sekalipun, sebenarnya bisa menabung. Penghasilan dari uang saku atau hadiah, jika dikelola baik, Rp10.000 per bulan juga bisa menjadi suatu tabungan penting di masa depan,” kata Prita usai acara Skilled Youth yang diselenggarakan Citi Indonesia, mengedukasi 249 anak-anak muda dengan keterampilan wirausaha dan literasi financial.

Literasi keuangan, kata Prita, sangat penting karena merupakan salah satu komponen keahlian hidup setiap orang atau life skills. Keahlian dan budaya pandai keuangan, termasuk menabung, tidak dapat diperoleh dengan instan, melainkan harus menjadi sebuah budaya yang mengakar di setiap anggota keluarga. Di masa depannya kelak, anak muda yang memiliki budaya keuangan sehat akan berpotensi lebih sukses dalam menata kehidupannya.

Kabar baiknya, lanjut Prita, mulai terjadi peningkatan literasi finansial di kalangan  masyarakat Indonesia, hingga mencapai 60%, termasuk teknik menabung, dan menentukan pilihan lembaganya, agar dana yang disimpan aman.  

“Skill finansial terpenting buat anak muda itu earning money, budgeting, dan investing,”  kata Prita.

Sementara, terkait kebiasaan menabung, menyisihkan pendapatan untuk disimpan, sehingga tak seluruhnya dihabiskan, untuk aneka kebutuhan dan keinginan, Prita menegaskan, budaya untuk mau menyisihkan demi mendapatkan keinginan adalah harga mahal yang akan membantu anak muda dalam mencapai kesuksesan. Berlatih menyisihkan sebagian uang, selain memacu mereka berlatih menentukan prioritas, juga mengasah keterampilan finansial, termasuk memilih lembaga yang aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memahami prosedur dan ketentuannya, sehingga terhindar dari risiko.   

“Budaya menabung sangat penting karena nantinya, berapa pun penghasilan yang dimiliki akan dapat dikelola dengan baik,“ kata Prita.

Ke Jakarta dengan uang tabungan
Langkah berikutnya setelah menabung, yaitu menyalurkan dana yang terkumpul untuk investasi, serta mempelajari risikonya, juga dilakukan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawei Utara. Mereka menyimak pemaparan PT Astra Agro Lestari Tbk, pada Investor Summit.

Dipimpin sang ketua, Charles Tinangan, mereka sengaja terbang dari Manado dan menginap di sebuah homestay kawasan Setia Budi, Jakarta, selama sepekan penuh.

"Kami ingin mendapat pemahaman lengkap tentang dunia investasi. Dengan menggunakan tabungan, salah satunya, kami peroleh dari bermain saham. Kami beli tiket ke sini," kata Charles.

Pada berbagai sesi pemaparan publik, mereka berbagi kekuatan untuk memastikan informasi tentang berbagai perusahaan yang potensial, untuk selanjutnya mereka diskusikan.


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya