Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI papan tulis milik Profesor Emeritus, R William Liddle, sebuah coretan tangan yang dibuat Saiful Mujani pada 1999 tidak pernah dihapus. Coretan itu berbunyi "Voting behavior in Indonesia, Cambridge University Press".
Coretan itulah yang mengawali penulisan buku dengan judul yang hampir serupa tersebut. Ditulis bersama Liddle yang merupakan gurunya di Ohio State University, Amerika Serikat (AS), dan juga Kuskridho Ambardi, buku itu dikatakan Saiful sebagai cita-cita terbesarnya.
"Cita-cita saya sejak awal itu menerbitkan buku ini. Itu yang ada di kepala saya punya buku yang diterbitkan oleh Cambridge dan itu seperti juga cita-cita hidup saya, bukan hanya akademik. Jadi sekarang seperti hidup saya sudah tercapai, apalagi?" ujarnya dalam bincang santai di kantornya, di Saiful Mujani Research & Consulting, Menteng, Jakarta, Kamis (19/7).
Saiful yang juga menulis buku Piety and Public Opinion: Understanding Indonesian Islam bersama Liddle dan Thomas B Pepinsky, mengaku sesungguhnya kebetulan saja mengawali kiprah di dunia riset politik. Hal itu dimulai ketika pria kelahiran Serang, 8 Agustus 1962, menimba ilmu di AS.
Keterbukaan yang tercipta dengan era reformasi di Indonesia, membuatnya bertanya tentang pentingnya suara rakyat. "Saya melihat ini menarik dan saya ingin melihat apakah rakyat itu penting?" ujar pria yang mendapatkan gelar master dan doktor dari Ohio State University.
Dengan dukungan gurunya, Saiful pun datang ke Indonesia pada 1999 untuk membuat survei nasional.
Untuk melakukan survei itu, ia mengajak juga Eep Saefullah. Ia juga melatih mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Survei itu menghasilkan nama Megawati sebagai presiden yang diinginkan rakyat, tetapi para elite belum menaruh perhatian karena belum adanya sistem pemilihan langsung. Kini, ketika sistem pemilu berubah, hasil survei sangat diperhatikan para elite.
Di sisi lain, Saiful mengungkapkan, jika survei yang ia buat sesungguhnya lebih akademik layaknya yang diterbitkan di buku. Bukan sekadar survei yang menjadi kebutuhan para pelaku politik.
Sekian lama bergelut dengan dunia survei, Saiful mengaku menjadi lebih memahami keberagaman Indonesia. "Karena pengalaman dari data yang saya ambil begitu beragam. Saya melihat tidak mudah kita homogen. Karena itu, saya jadi harus lebih menerima, lebih bijaksana melihat keberagaman," kata penerima Franklin L Burdette/Pi Sigma Alpha Award dari American Political Science Association (APSA) ini.
Keberagaman itu pun ia terapkan di dalam keluarganya sendiri. Saiful mengaku terbuka dengan pilihan studi dan karier anak-anaknya. Meski ia menginginkan kedua anak tertuanya mengambil bidang studi bisnis dan TI agar praktis dan mudah mencari kerja, ia pun menerima ketika anak-anaknya lebih menyukai bidang yang terkait kimia.
"Saya tidak pernah mengatur anak sekolah di mana, Saya saranin saja tapi final decision di mereka," kata ayah tiga anak ini. Kini anak pertama Saiful sedang mengambil kuliah master di AS, sedangkan anak yang kedua memilih Skotlandia untuk gelar masternya.
Suami dari Baikuniyah ini mengaku kini lebih banyak menghabiskan waktu sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. "Saya memang senang mengajar, maka itu rumah saya pun dekat kampus agar tidak malas ke kampus," tukasnya.
Biodata
Nama: Saiful Mujani.
Tempat, Tanggal Lahir: Serang, 8 Agustus 1962.
Pendidikan:
PhD Political Sciences, Ohio State University, Amerika Serikat (2003).
MA Political Sciences, Ohio State University, Amerika Serikat (1998).
Sarjana, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (1989);
Kiprah:
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting
Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (1994-sekarang).
Salah satu pendiri Lembaga Survei Indonesia.
Senior Political Analysis di Metro TV dan Media Indonesia (2005-2009).
Pendiri dan Peneliti Senior di Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta (1995-sekarang).
Penghargaan:
Franklin L Burdette/Pi Sigma Alpha Award dari American Political Science Association (APSA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved