Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ikan dan Karet yang Mencerahkan

Micom
02/6/2018 23:45
Ikan dan Karet yang Mencerahkan
(MI/ FURQON ULYA HIMAWAN)

IKAN-IKAN itu berwarna kuning. Mereka bergerombol mengelilingi koral. Di bawahnya terdapat banyak terumbu karang berwarna-warni, ada yang gelap dan ada yang cerah berwarna pink, cerah. Tumbuhan dasar laut dan rumput banyak terlihat. Ada yang menempel di kerangka ikan paus yang panjangnya sekitar 10 kaki.

Pemandangan bawah laut itu menjadi menu utama dalam pameran seni Artjog 2018. Dengan menyodorkan tema Enlightenment: toward various future (pencerahan; menuju beragam masa depan), 54 seniman dari dalam dan luar negeri berusaha menyuguhkan karya pencerahan. Mulyana ialah salah satunya dan menjadi commissioned artist dalam Artjog kali ini. Karyanya yang berjudul Sea Remember menampilkan ikan-ikan dan habitat bawah laut lainnya.

Lewat karyanya itu Mulyono menyuguhkan dunia yang selama ini tersembunyi di bawah permukaan. Pengujung tidak perlu menyelam karena Mulyana menyuguhkan karya itu di permukaan.

Seperti karya-karya sebelumnya di Artjog, dalam karya Sea Remember Mulyana juga menggunakan teknik rajutan untuk membentuk kehidupan bawah laut, seperti koral, ikan, terumbu karang, dan berbagai tumbuhan bawah laut. Bedanya, sebagai commissioned artist, Mulyana meski menyuguhkan karya yang lebih besar.

Hasilnya, pengunjung bisa menikmati karya Mulyana seolah berada di dunia bawah laut, melihat ikan-ikan bergerombol dan berenang di awang-awang, aneka terumbu karang dengan warna-warni yang indah, dan kerangka paus.

Lewat karyanya itu Mulyana mampu mengajak pengunjung untuk berinteraksi dengan dunia bawah laut yang selama ini masih menjadi misteri bagi sebagian orang. Jika diperhatikan dengan saksama, ikan-ikan yang bergerombol itu membentuk bom atom yang mengingatkan manusia punya kekuatan untuk mencipta sekaligus menghancurkan.

"Mulyana memaknai kehidupan bawah laut dan mengangkatnya ke permukaan sehingga mampu memberikan pencerahan kepada kita semua," kata Bambang Toko Witjaksono.

Masuk lagi ke ruang pamer selanjutnya, ada sebuah ruang dengan pintu masuk bertanda garis warna merah. Ruangannya berukuran sekitar 5 x 10 meter. Di dalamnya terdapat benda yang mudah kita temui dan kadang menjadi pengikat rambut, karet gelang. Warnanya merah muda.

Karet-karet ini ada yang panjang menggelantung dan mengisi ruang-ruang yang cekung dengan apik atau keberadaannya sesuai dengan ruangan. Ada sebagian karet yang rusak seperti habis terbakar dan menempel di sisi kanan dan kiri tembok. Ada juga karet yang besar. Ukurannya tidak panjang, tetapi bujur sangka tak rapi. Karet-karet itu karya Handiwirman Saputra berjudul Toleranintoleransi.

Dalam karya itu Handiwirman menggunakan fiber resin dan bahan lain dan menyulapnya menjadi karet. Dengan media itu dia bereksplorasi tentang sifat karet gelang yang ketika dipaksa akan putus, tapi ketika tidak ada paksaan, karet akan membentuk keharmonisan ruang.

"Ketika perlakuan kita mengikuti batas-batas dari sifat karet, tercipta suatu keharmonisan bentuk. Tapi ketika perlakuannya melampaui batas-batas sifatnya, maka bentuk karet akan terputus-putus, mengecil, atau membesar," ujar Handiwirman, lelaki asal Bukittinggi yang sudah empat kali mengikuti ajang Artjog.

Bagi Handiwirman, karyanya ialah permisalan dalam memaknai toleransi. Seni dengan prinsip kebebasan berekspresi menjadi bagian penting dari proyek pencerahan. Itulah alasan Artjog 2018 yang akan berakhir pada 4 Juni mengetengahkan tema Pencerahan; menuju beragam masa depan. "Pencerahan itu kan momentum. Dan bagaimana setelah mendapatkan momentum," kata Bambang Witjaksono, kurator Artjog 2018.

Menurut Bambang, tema Artjog kali ini tidak bisa dilepaskan dari tema Artjog 3 tahun sebelumnya, Infinity in flux pada 2015, Universal influence di 2016, dan Changing perspective pada 2017.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya