Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
INOVASI merupakan hal yang selalu Dwikorita tekankan untuk membangun, baik saat menjadi rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, maupun sekarang menduduki kursi nomor 1 BMKG.
Gagasan inovasi itu juga yang juga membawanya ke posisi saat mengikuti proses seleksi Kepala BMKG tahun lalu.
“Yang saya tonjolkan saat diseleksi (kepala BMKG) saya berpikir harus mampu membangun inovasi di BMKG. Jadi, yang saya omongkan itu ialah yang saya sampaikan saat seleksi,” ujar mantan Rektor UGM periode 2014-2017 itu.
Menurutnya, yang ia sampaikan ialah bagaimana BMKG yang menjadi lembaga operasional rutin, bisa berperan lebih dahsyat lagi. Perempuan yang meraih doktor dari Leeds University di Inggris itu ingin konsep inovasi ada dalam mindset ataupun pola kerja di lingkungan kerja BMKG.
Di waktu luangnya seusau bekerja, Dwikorita gemar beraktivitas di luar ruang. “Waktu dulu sering hiking, naik gunung, naik sepeda, pokoknya jalan ke luar, ke alam bebas maksudnya bukan ke mal,” imbuhnya.
Bahkan dulu sebelum menjabat sebagai rektor, ia senang meneliti ke pelosok-pelosok daerah. Sebab, selain meneliti sambil melakoni hobinya beraktivitas di alam bebas.
“Jadi, dulu dalam melakukan penelitian dan pengamatan, saya meriset early warning system untuk bencana. Saya pilih penelitian itu juga karena hobi. Membangun early warning system itu harus turun ke komunitas, ke masyarakat, travelling ke alam. Jadi, pekerjaan saya dulu sekalian menjalani hobi,” ungkap penggemar makanan tradisional tersebut.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Yogyakarta 53 tahun lalu itu mengatakan, sebagai seorang pendidik dan ahli geologi, ia juga menanamkan nilai-nilai kepada kedua anaknya agar selalu waspada dan menjaga lingkungan.
“Anak-anak saya sudah mandiri, saya sekarang hanya berdua dengan suami. Yang saya ajarkan ke anak-anak saya dulu itu ialah menjaga lingkungan, dari hal yang sederhana seperti jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak tanaman, jangan ganggu kebersihan lingkungan, kemudian juga harus waspada bencana. Jadi, saya mengajari orang lain, kenapa saya tidak mengajarkan anak agar mereka juga dapat bermanfaat bagi sesamanya,” pungkasnya. (Riz/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved