Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Jejak Kemerdekaan: 4 Situs Bersejarah Indonesia yang Wajib Dikunjungi Saat 17 Agustus

Abi Rama
13/8/2025 10:34
Jejak Kemerdekaan: 4 Situs Bersejarah Indonesia yang Wajib Dikunjungi Saat 17 Agustus
Monas(Dok.MI)

PADA 17 Agustus 2025, 80 tahun sudah Indonesia merdeka. Namun, jejak perjuangan itu masih tertinggal nyata di berbagai sudut negeri. Dari tugu perjuangan hingga bekas benteng kolonial, situs-situs bersejarah ini tak hanya jadi saksi, tapi juga warisan yang perlu dijaga.

Dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI, mari sejenak menengok kembali tempat-tempat yang merekam kisah perjuangan bangsa. Situs-situs ini bukan sekadar bangunan tua, melainkan saksi bisu berdirinya negara Indonesia.

Situs Bersejarah di Indonesia

Berikut ulasan mengenai situs-situs bersejarah yang ada di Indonesia. 

Monumen Nasional (Monas), Jakarta

Monumen Nasional, atau yang lebih dikenal dengan Monas, adalah ikon kebanggaan ibu kota sekaligus simbol perjuangan dan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia. Monas didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan.

Pembangunannya dimulai tahun 1961 atas gagasan Presiden Soekarno dan diresmikan pada 17 Agustus 1963. Namun Monas baru dibuka untuk umum tahun 1975. Monas berdiri setinggi 132 meter dan dihiasi dengan lidah api berlapis emas seberat 50 kilogram di puncaknya, melambangkan semangat perjuangan yang tak pernah padam.

Gedung Sate, Bandung

Monumen Gedung Sate dibangun pada Masa Kolonial Belanda. Pembangunan gedung ini dimulai tahun 1920 dan rampung pada 1924. Bangunan ini awalnya dirancang sebagai kantor Departemen Pekerjaan Umum Hindia Belanda. Gedung ini dirancang arsitek Belanda, J. Gerber, dengan menggabungkan gaya arsitektur neoklasik Eropa dan unsur lokal Nusantara seperti atap meru khas Jawa Barat.

Masyarakat menamai bangunan ini “Gedung Sate” karena ornamen di puncaknya menyerupai tusuk sate dengan enam bulatan. Enam bulatan ini melambangkan biaya pembangunan gedung sebesar 6 juta Gulden

Fort Rotterdam, Makassar

Meski tidak sepopuler situs-situs sebelumnya, bangunan satu ini justru memiliki sejarah penting sejak zaman kerajaan. Sebelum dikuasai oleh Belanda, benteng ini bernama Benteng “Ujung Pandang” dan merupakan milik Kerajaan Gowa-Tallo. Dibangun sekitar abad ke-17 oleh Sultan Gowa ke-9.

Setelah Perjanjian Bungaya tahun 1667, benteng ini diserahkan kepada Belanda. VOC lalu merenovasi benteng tersebut dan menamainya Fort Rotterdam, sebagai penghormatan kepada kota asal Laksamana Cornelis Speelman yang berasal dari Rotterdam, Belanda.

Pada masa penjajahan, Fort Rotterdam difungsikan Belanda sebagai pusat administrasi dan militer di wilayah timur Indonesia. Salah satu tokoh penting yang pernah dipenjara di sini adalah Pangeran Diponegoro, saat diasingkan oleh Belanda dari Jawa ke Makassar (1834–1855).

Kota Tua, Jakarta

Kota Tua dulunya dikenal sebagai Batavia, dan merupakan pusat pemerintahan VOC sejak abad ke-17. Kawasan ini dipandang sebagai cikal bakal terbentuknya Jakarta modern. Dibangun dengan Gaya Arsitektur Eropa Klasik, Kota Tua memiliki banyak bangunan bersejarah lain di dalamnya, seperti:

  • Museum Fatahillah
  • Museum Bank Indonesia
  • Museum Wayang
  • Gedung Pos Indonesia Lama
  • Stasiun Jakarta Kota

Yuks rayakan kemerdekaan Indonesia dengan berkunjung ke situs-situs bersejarah di Indonesia. (Wikipedia/Z-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya