Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Beda Daerah, Beda Cerita: Tradisi Unik 17 Agustus di Penjuru Indonesia

Inqilaf Nur Aprilla
13/8/2025 10:00
Beda Daerah, Beda Cerita: Tradisi Unik 17 Agustus di Penjuru Indonesia
Peresean(wikipedia)

SETIAP 17 Agustus, semangat kemerdekaan tak hanya terasa di kota-kota besar. Di berbagai daerah, masyarakat pun menyambut HUT RI dengan tradisi unik. Tidak sekadar upacara dan lomba-lomba umum, beberapa daerah punya cara tersendiri dalam merayakan hari bersejarah ini.

Tradisi Unik Indonesia

Berikut deretan tradisi unik yang hanya muncul saat perayaan kemerdekaan di berbagai wilayah Indonesia.

Pacu Kude di Aceh

Di Aceh Tengah, suku Gayo punya cara sendiri merayakan kemerdekaan. Mereka menggelar Pacu Kude, lomba pacuan kuda di dataran tinggi. Setiap bulan Agustus, tradisi ini digelar sebagai bentuk peringatan kemerdekaan. Hal ini dilakukan untuk mengenang perjuangan rakyat Aceh.
 
Kuda pacu yang digunakan bukan sembarang kuda. Biasanya, joki menunggangi kuda hasil silang Australia-Gayo.

Lintasan pacu yang digunakan sepanjang 1,5 kilometer. Diikuti joki dari berbagai daerah. Uniknya, joki pacuan itu berusia muda. Biasanya antara 10 hingga 16 tahun.

Menariknya, pacuan ini dilakukan tanpa pelana. Para joki hanya mengenakan pakaian biasa tanpa pelindung tubuh. Tradisi pacu kude ini bukan sekadar lomba adu cepat, tapi juga simbol keberanian dan kebanggaan daerah.

Pawai Jampana di Bandung

Warga Bandung turut merayakan HUT RI lewat Pawai Jampana. Dalam bahasa Sunda, jampana berarti tandu. Tradisi ini berupa pawai yang menampilkan hasil bumi dan aneka makanan.

Tandu diisi berbagai hasil bumi, makanan, kerajinan, hingga nasi tumpeng. Dibawa oleh dua hingga empat orang, tandu tersebut diarak keliling sebelum isinya dibagikan kepada warga. Tradisi ini jadi ajang kebersamaan sekaligus syukur atas kemerdekaan.

Peresean di Lombok

Suku Sasak di Lombok merayakan kemerdekaan dengan Peresean. Acara ini menampilkan tarian tradisional khas daerah. Peresean mempertandingkan dua pria yang disebut pepadu. Mereka bersenjata tongkat rotan yang disebut penjalin. Masing-masing membawa perisai kulit kerbau. Perisai ini disebut ende, keras dan tebal.

Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-13. Tradisi ini bagian dari ritual memanggil hujan dan latihan perang. Kini, peresean jadi simbol keberanian dan keluhuran budaya Lombok.

Dari barat hingga timur, setiap daerah punya cara unik merayakan kemerdekaan.Tradisi-tradisi ini jadi bukti  semangat 17 Agustus tak lekang oleh waktu. (trac.astra/wikipedia/bandung/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya