Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PARA astronom menemukan sebuah objek aneh dan sangat kuat di galaksi tetangga, NGC 4945, sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bima Sakti. Objek ini diberi nama Punctum, yang berarti “titik” dalam bahasa Latin.
Penemuan ini dilakukan tim yang dipimpin Elena Shablovinskaia dari Universidad Diego Portales, Cile, menggunakan teleskop radio ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array). Punctum ini menjadi istimewa karena sifatnya yang tidak biasa. Ia berukuran sangat kompak, memiliki medan magnet yang teratur, dan memancarkan energi dalam jumlah besar.
Lebih mengejutkan lagi, Punctum hanya bisa terlihat lewat gelombang radio milimeter, bukan cahaya tampak maupun sinar-X, sehingga menambah misteri tentang asal-usulnya. Menurut Shablovinskaia, Punctum jauh lebih terang dibandingkan objek langit serupa.
Cahaya Punctum 10 ribu hingga 100 ribu kali lebih terang daripada magnetar biasa, sekitar 100 kali lebih terang dari mikrokuasar, dan bahkan bisa menyaingi kecerahan supernova. Di galaksi kita sendiri, hanya Nebula Kepiting yang mampu menandinginya.
Para peneliti menduga cahaya Punctum berasal dari radiasi sinkrotron, yaitu radiasi yang muncul ketika partikel bermuatan berputar dengan kecepatan mendekati cahaya di sekitar garis medan magnet. Biasanya, fenomena ini ditemukan pada objek-objek kecil dan padat, bukan pada objek besar yang memiliki medan magnet berantakan.
Namun, belum ada penjelasan yang pas. Magnetar terlalu redup untuk dibandingkan dengan Punctum, sementara sisa supernova biasanya berukuran sangat besar. Punctum jelas berbeda karena sangat kecil dan sekaligus terang.
Shablovinskaia mengakui mungkin Punctum hanyalah versi ekstrem dari objek yang sudah dikenal, seperti magnetar dalam kondisi khusus atau sisa supernova yang berinteraksi dengan materi padat. Tapi bisa juga ia adalah jenis objek baru yang selama ini tak terlihat karena hanya bisa dideteksi teleskop setajam ALMA.
“Untuk saat ini, Punctum benar-benar berbeda. Ia tidak cocok dengan kategori objek apa pun yang sudah dikenal,” ujar Shablovinskaia dikutip dari Live Science.
Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja, ketika tim sedang meneliti inti aktif galaksi NGC 4945. Ke depan, pengamatan lanjutan dengan ALMA dan Teleskop James Webb (JWST) diharapkan bisa memberikan jawaban lebih jelas mengenai apa sebenarnya Punctum. (Live Science/Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved