Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Spesies Capung Berusia 75 Juta Tahun Ditemukan, Ungkap Misteri Zaman Purba

Margaretha Tiffany
21/8/2025 10:33
Spesies Capung Berusia 75 Juta Tahun Ditemukan, Ungkap Misteri Zaman Purba
Capung Cordualadensa acorni(MI/Dok Alex Anderson)

SETELAH berjuta-juta tahun lamanya, spesies capung bernama Cordualadensa acorni ditemukan di Dinosaur Provincial Park, Alberta, Kanada.

Temuan ini menjadi satu-satunya spesies capung dari era Mesozoikum yang pernah tercatat di Kanada dan sekaligus menutup celah sejarah evolusi capung selama 30 juta tahun.

Fosil sayap Cordualadensa acorni ditemukan pada 2023 oleh seorang mahasiswa sarjana dari McGill University saat mengikuti kursus lapangan paleontologi vertebrata di Dinosaur Provincial Park.

“Kami sedang menggali di area tempat banyak fosil ditemukan dengan cara memecahkan batu,” ujar André Mueller, ahli paleontologi dari McGill University. “Ketika sayap capung sebagian terlihat, kami benar-benar terkejut karena tidak menyangka akan menemukan fosil serangga di sana.”

Dikarenakan Cordualadensa acorni memiliki keunikan ciri dan anatomi sehingga para peneliti memutuskan untuk membuat keluarga taksonomi baru bernama Cordualadensidae untuk mengklasifikasikan spesies ini.

“Ini adalah fosil capung pertama dari era dinosaurus yang pernah ditemukan di Kanada,” jelas André Mueller.

Menurut Mueller, spesies ini memiliki bintang sayap selebar telapak tangan manusia. 

Meskipun ukurannya relatif kecil, capung purba diyakini memiliki peran penting dalam ekosistem periode kapur dan kemungkinan besar menjadi santapan lezat bagi predator termasuk raptor.

Alexandre Demers-Potvin dari McGill University menjelaskan bahwa penemuan ini tidak hanya menggandakan pengetahuan ilmuwan tentang fosil serangga di Dinosaur Provincial Park, tetapi juga memperkenalkan metode pelestarian baru berupa fosil cetakan (impression fossils) yang sebelumnya belum pernah ditemukan di area tersebut.

“Kami sekarang mulai menemukan lebih banyak fosil serangga dengan memperluas area dan metode pencarian,” ujar Demers-Potvin. “Keragaman serangga pada masa itu kemungkinan jauh lebih besar daripada yang kami duga sebelumnya.”

Penemuan Cordualadensa Acorni juga membantu mengisi celah evolusi capung selama 30 juta tahun. Spesies ini sekaligus menjadi anggota pertama yang diketahui di Amerika Utara dari kelompok besar capung purba bernama Cavilabiata.

Menurut Profesor Hans Larsson dari McGill University, struktur sayap spesies ini menunjukkan bahwa Cordualadensa Acorni memiliki kemampuan melayang (gliding), sifat yang juga dimiliki capung migrasi modern dan mungkin menjadi kunci keberhasilan bertahan hidupnya.

Larsson juga mengatakan bahwa spesimen ini juga memberikan gambaran baru tentang seperti apa kehidupan di Kanada 75 juta tahun yang lalu, dan juga dapat menambahkan potongan penting dalam teka-teki ekologi di salah satu situs fosil dinosaurus terkaya dan paling beragam di dunia. (Sci News/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya