Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Cosmic Grapes, Galaksi Purba dengan Gumpalan Bintang Mirip Butiran Anggur

Abi Rama
16/8/2025 12:26
Cosmic Grapes, Galaksi Purba dengan Gumpalan Bintang Mirip Butiran Anggur
Astronom menemukan galaksi purba Cosmic Grapes berisi 15 gumpalan pembentuk bintang, terlihat detail berkat teleskop JWST, ALMA, dan pelensaan gravitasi.(NSF/AUI/NSF NRAO/B.Saxton)

PARA astronom menemukan sebuah galaksi purba yang dijuluki “Cosmic Grapes”. Bentuknya unik karena dipenuhi lebih dari selusin gumpalan pembentuk bintang yang rapat, menyerupai seikat anggur ungu bercahaya di luar angkasa.

Galaksi ini terbentuk hanya sekitar 930 juta tahun setelah Big Bang, masa yang sangat awal dalam sejarah alam semesta. Penelitian terbaru mengungkap adanya setidaknya 15 gumpalan besar gas padat di dalam cakram rotasinya. Gumpalan tersebut menjadi lokasi terbentuknya bintang-bintang baru.

Penemuan luar biasa ini dimungkinkan berkat kombinasi pengamatan dari James Webb Space Telescope (JWST) milik NASA dan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Cile. 

Para ilmuwan menggunakan teknik pelensaan gravitasi, di mana sebuah galaksi latar depan bernama RXCJ0600-2007 bertindak seperti kaca pembesar kosmik sehingga cahaya galaksi jauh di belakangnya bisa diperbesar.

Menurut peneliti utama dari University of Toronto, Seiji Fujimoto Cosmic Grapes adalah salah satu galaksi jauh yang paling kuat mengalami pelensaan gravitasi. 

“Berkat pembesaran alami ini dan bantuan teleskop canggih, kami bisa melihat struktur internal galaksi dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Seiji.

Tim peneliti menghabiskan lebih dari 100 jam waktu observasi untuk mengumpulkan data. Sebelumnya, citra dari Teleskop Hubble menggambarkan galaksi ini seperti sebuah cakram halus. Namun, hasil pengamatan terbaru mengungkapkan struktur yang jauh lebih kompleks, dengan gumpalan besar gas padat yang siap membentuk bintang-bintang baru. Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan galaksi pada masa awal alam semesta.

Profesor astronomi dari University of Texas di Austin, Mike Boylan-Kolchin menjelaskan bahwa cahaya bintang muda di beberapa galaksi awal ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh gumpalan besar tersebut, bukan dari sebaran bintang yang merata. 

“Dari hasil pengamatan, kami menemukan bahwa cahaya bintang muda pada sejumlah galaksi awal lebih banyak berasal dari gumpalan-gumpalan besar yang padat dan rapat, bukan dari sebaran bintang yang merata,” ujar Mike

Hal ini memberi petunjuk bahwa banyak galaksi yang sebelumnya terlihat mulus sebenarnya menyembunyikan gumpalan serupa. (Live Science/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya