Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

NASA Temukan Kerusakan Pelindung Panas Artemis 1

Thalatie K Yani
31/1/2025 10:37
NASA Temukan Kerusakan Pelindung Panas Artemis 1
NASA baru-baru ini mengungkapkan kapsul Orion dalam misi Artemis 1 mengalami kerusakan signifikan pada pelindung panasnya saat memasuki kembali atmosfer Bumi. (Lori Kaine)

SORE itu terasa hangat seperti biasanya di kepulauan tropis yang terletak di tenggara Florida. Ribuan turis tengah menikmati liburan musim dingin di wilayah tersebut. Namun, pada 16 Januari, tak lama setelah matahari terbenam, sebuah pemandangan mengejutkan terjadi di atas Samudra Atlantik dekat Kepulauan Turks dan Caicos.

Bagian atas roket SpaceX Starship, sistem peluncuran paling kuat yang pernah dibuat, meledak beberapa menit setelah lepas landas dari Texas Selatan dalam uji terbang ketujuhnya. Puing-puing roket yang terbakar melintasi langit senja, menciptakan pemandangan spektakuler yang membuat banyak orang di pantai dan kapal pesiar terpukau. Mereka segera mengunggah rekaman kejadian tersebut ke media sosial, bertanya-tanya apakah itu meteor, satelit, atau bahkan pertanda akhir dunia.

“Saya belum pernah melihat warna seperti itu di langit sebelumnya,” kata Lori Kaine, warga Providenciales, pulau utama di Kepulauan Turks dan Caicos. Awalnya, ia mengira itu adalah pesawat yang meledak. Suara ledakan begitu keras hingga terdengar bahkan dari dalam rumahnya yang tertutup rapat.

Keesokan paginya, Kaine menemukan puing-puing di sekitarnya. Kabel misterius mendarat di jalan masuk rumahnya, sementara pecahan ubin berbentuk heksagonal—kemungkinan bagian dari pelindung panas Starship—berserakan di jalan dan pantai terdekat.

Turks dan Caicos, wilayah Britania Raya yang terdiri dari 40 pulau, tampaknya menjadi daerah yang paling terdampak oleh jatuhnya puing-puing Starship. Tidak ada laporan cedera, tetapi beberapa warga melaporkan bagian roket jatuh di dekat rumah dan menyapu pantai di sekitar tempat wisata. Salah satu insiden yang tercatat adalah kerusakan properti akibat jatuhnya puing-puing.

Respons SpaceX terhadap insiden ini menuai kritik dari warga lokal. Peristiwa ini juga memunculkan pertanyaan lebih luas tentang pendekatan perusahaan dalam mengembangkan Starship, roket raksasa yang dirancang untuk membawa manusia ke Bulan dan Mars, serta keputusan meluncurkan uji coba dari Texas Selatan dengan jalur penerbangan yang melewati daerah berpenghuni.

Setelah ledakan, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) segera mengaktifkan "Debris Response Area" dan menutup sementara ruang udara di dekat Turks dan Caicos. Penutupan ini menyebabkan penundaan perjalanan udara. Puing-puing ditemukan di berbagai lokasi di kepulauan tersebut, menurut database yang disusun kelompok lingkungan Turks and Caicos Reef Fund bekerja sama dengan Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Pesisir setempat.

Warga setempat mengungkapkan kekecewaan terhadap minimnya informasi dari SpaceX. Mereka juga mempertanyakan keselamatan uji coba ini. “Melihat sendiri ledakan ini dan menerima puing-puingnya membuat kami bertanya-tanya, apakah ini aman?” ujar Elena Zavet, seorang wisatawan dari Florida.

SpaceX memang telah mengeluarkan pernyataan agar siapa pun yang menemukan puing-puing tidak menyentuhnya dan segera menghubungi perusahaan. Namun, banyak warga yang sudah mengumpulkan dan bahkan menjualnya sebagai suvenir di platform daring. Beberapa pecahan pelindung panas dilaporkan terjual hingga US$3.000.

Dampak lingkungan dari insiden ini masih belum diteliti secara menyeluruh. Warga berharap akan ada upaya pembersihan yang lebih konkret dan penelitian terhadap potensi kontaminasi di wilayah mereka. Hingga kini, mereka masih menunggu tindakan nyata dari pihak berwenang dan SpaceX. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya