Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Temuan Baru: Inti Dalam Bumi Ternyata Memiliki Dua Lapisan Berbeda

Siti Sayidah
14/1/2025 12:58
Temuan Baru: Inti Dalam Bumi Ternyata Memiliki Dua Lapisan Berbeda
Penelitian terbaru Universitas Nasional Australia mengungkap inti dalam Bumi, yang selama ini dianggap satu kesatuan, mungkin memiliki dua lapisan berbeda. (freepik)

SEBAGIAN besar orang tidak memikirkan lapisan-lapisan Bumi yang dipijak setiap hari. Padahal lapisan itu memiliki banyak cerita entang perkembangan dan asal usul Bumi. 

Penelitian terbaru menunjukkan inti dalam Bumi, yang sering dianggap sebagai satu kesatuan, mungkin memiliki lebih dari satu lapisan. 

Perbedaan lintasan gelombang seismik melalui lapisan Bumi. (Stephenson Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 2021)

Temuan Baru Mengenai Struktur Inti Dalam Bumi

Pada 2021, Joanne Stephenson, seorang ahli geofisika dari Universitas Nasional Australia, menjelaskan inti dalam Bumi mungkin sebenarnya memiliki dua lapisan yang berbeda. 

"Secara tradisional kita diajarkan bahwa Bumi memiliki empat lapisan utama seperti kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam bumi," ujar Stephenson. Penemuan ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang struktur Bumi.

Untuk mengungkap lebih jauh mengenai struktur inti Bumi, para ilmuwan memanfaatkan gelombang seismik. Gelombang ini memberikan informasi tentang material yang ada di bawah permukaan Bumi. 

Berdasarkan data yang ada, ilmuwan memperkirakan inti dalam Bumi, yang sangat panas dengan suhu lebih dari 5.000 derajat Celsius, hanya menyumbang satu persen dari total volume Bumi.

Beberapa tahun lalu, Joanne Stephenson dan timnya menemukan bukti yang menunjukkan inti dalam Bumi mungkin memiliki dua lapisan yang berbeda. 

"Penemuan ini sangat menarik, bahkan mungkin kita perlu menulis ulang buku teks!" kata Stephenson.

Tim peneliti menggunakan algoritma pencarian untuk menganalisis ribuan model inti. Algoritma itu berdasarkan data gelombang seismik, yang dikumpulkan selama bertahun-tahun oleh Pusat Seismologi Internasional. 

Hasil penelitian menunjukkan beberapa model yang berbeda dalam cara gelombang seismik bergerak. Salah satunya menunjukkan gelombang seismik bergerak lebih cepat di sepanjang ekuator. Sementara model lainnya menunjukkan  gelombang seismik lebih cepat bergerak sejajar dengan sumbu rotasi Bumi. 

Penemuan ini memberikan indikasi mungkin ada perubahan dalam struktur material inti dalam Bumi.

Tim juga menemukan perubahan arah gelombang seismik pada sudut 54 derajat, yang menunjukkan adanya perubahan dalam struktur besi di inti dalam Bumi.

"Kami menemukan bukti yang mungkin mengindikasikan perubahan dalam struktur besi, yang kemungkinan memiliki dua peristiwa pendinginan terpisah dalam sejarah Bumi," ujar Stephenson.

Sebelumnya, para ilmuwan sudah menduga adanya lapisan paling dalam, dengan petunjuk kristal besi di inti dalam Bumi memiliki susunan struktural yang berbeda.

Walaupun penemuan ini menarik, tim peneliti mengakui mereka masih terbatas oleh data yang tersedia. 

"Kami dibatasi oleh distribusi gempa bumi global dan penerimanya, terutama di antipoda kutub," tulis tim peneliti. Namun, temuan mereka selaras dengan penelitian sebelumnya mengenai anisotropi inti terdalam. (Sciencealert/onlinelibrary/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik