Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
XIAOMI resmi meluncurkan Xiaomi 14T Series secara global pada Kamis (26/9) di Berlin, Jerman. Bersamaan dengan peluncuran global ini, Xiaomi Indonesia turut mengonfirmasi kehadiran Xiaomi 14T Series pada 1 Oktober 2024 dengan dua produk yang akan diperkenalkan, yakni Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro.
Adapun Xiaomi 14T Pro dilengkapi dengan lensa optik Summilux dan sensor gambar Light Fusion 900. Sementara Xiaomi 14T menggunakan sensor Sony IMX906. Selain itu, kedua model mendukung perekaman video sinematik dengan kualitas HDR.
Xiaomi 14T Series membawa kemampuan AI yang mencakup pencarian, suara, teks, gambar, dan video. Bekerja sama dengan Google, Xiaomi 14T Pro memperkenalkan fitur Circle to Search, menjadikannya salah satu perangkat Xiaomi pertama yang menawarkan inovasi ini. Pengguna dapat langsung mencari apa pun yang muncul di layar tanpa harus berpindah aplikasi. Selain itu, Xiaomi 14T dilengkapi aplikasi Google Gemini, yang membantu menulis, belajar, merencanakan, dan banyak lagi.
Xiaomi 14T juga memiliki AI Interpreter untuk mengatasi hambatan bahasa selama rapat dan panggilan. Lalu, AI Notes dan AI Recorder untuk transkripsi suara ke teks, pengenalan pembicara yang akurat, serta ringkasan cepat.(M-3)
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
Ketua Program Studi Manajemen S1 FEB UMB Dudi Permana menyampaikan AI semestinya menjadi alat bantu bagi manusia, bukan menggantikan peran manusia.
Chip ini merepresentasikan lompatan besar dalam performa dengan AI sebagai intinya, berkat Dimensity 9400+, kini pengalaman AI genetik pada ponsel pintar menjadi kenyataan
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
ARTIFICIAL intelligence atau akal imitasi (AI) dinilai memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk itu, AI tidak perlu dihindari, melainkan dirangkul.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved