Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELOMPOK ransomware bernama Brain Cipher akhirnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Perusahaan keamanan siber asal Singapura, Stealthmole, mengungkapkan informasi ini.
Dalam unggahannya di X, Stealthmole menyatakan bahwa kelompok Brain Cipher berencana memberikan kunci dekripsi secara gratis pada Rabu (3/7).
Stealthmole juga menyebut bahwa kelompok tersebut meminta agar keputusan mereka diumumkan secara publik.
Baca juga : Menkominfo Akui Pertahanan Siber Indonesia Rendah
"Geng ransomware Brain Cipher mengumumkan bahwa mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini. Mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber. Permintaan maaf kepada Indonesia atas gangguan ini," tulis Stealthmole pada Selasa (2/7).
Unggahan tersebut juga menyertakan tangkapan layar dari akun forum gelap yang diduga milik Brain Cipher. Dalam unggahan itu, mereka menawarkan opsi untuk menghubungi secara privat jika perwakilan pemerintah tidak dapat menyampaikan terima kasih secara publik.
Baca juga : DPR Dorong Aturan Turunan UU PDP Diselesaikan
Selain itu, penjahat siber ini juga menyertakan tautan untuk donasi, berharap mendapatkan sumbangan. Namun, mereka menegaskan bahwa kunci dekripsi PDNS tetap akan diberikan secara gratis.
Menurut laporan dari Bleepingcomputer, Brain Cipher adalah operasi ransomware baru yang mulai aktif pada awal Juni, menyerang berbagai organisasi di seluruh dunia.
Bleepingcomputer melaporkan bahwa beberapa sampel ransomware Brain Cipher telah diunggah ke berbagai situs berbagi malware dalam dua minggu terakhir.
Baca juga : Ganti PDNS 2, Pemerintah Targetkan Layanan Publik Kembali Normal
Sampel-sampel ini dibuat menggunakan pembuat LockBit 3.0, yang disalahgunakan oleh penjahat siber untuk meluncurkan operasi ransomware mereka sendiri.
Brain Cipher hanya membuat beberapa perubahan kecil pada enkriptor tersebut.
Salah satu modifikasinya adalah selain menambahkan ekstensi pada file yang terenkripsi, mereka juga mengenkripsi nama file.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa pelaku peretasan PDNS 2 adalah aktor non-negara. Namun, ia belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal itu. (Z-10)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
SEBANYAK 15 juta data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) diisukan dicuri oleh kelompok hacker LockBit 3.0. Isu itu akan menjadi bahan penyelidikan Polri.
FBI mengingatkan adanya ancaman skala serangan ransomware yang besar terhadap perusahaan IT AS.
PRESIDEN AS Joe Biden meminta pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk mengambil tindakan terhadap kelompok ransomware yang beroperasi di Rusia.
AS menawarkan hadiah sebanyak US$10 juta atau sekitar Rp143 miliar untuk informasi yang membantu melacak kelompok ransomware DarkSide yang terkenal kejam.
Tiongkok dan Rusia disebut Amerika Serikat (AS) memperdagangkan informasi di dunia maya.
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Orangtua khawatir anak sering bermain Roblox dan Minecraft? Ini saran dari para ahli agar anak tetap aman bermain.
Materi pelatihan lebih dikhususkan pada pendalaman data personal di seluruh platform media sosial
PT Telkom bersama Yayasan Pendidikan Telkom Bandung menggelar pelatihan Cyber Security Awareness untuk siswa SMK.
Kasus-kasus kebocoran data besar-besaran menunjukkan bahwa masalah yang tampak hanyalah sebagian kecil dari masalah besar yang ada
KPU RI juga diyakini sudah mengantisipasi adanya kejahatan siber selama Pilkada 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved