Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kearifan Lokal Indonesia bisa Dijadikan Ide Konten Memperkenalkan Tanah Air

Ghani Nurcahyadi
16/8/2023 23:40
Kearifan Lokal Indonesia bisa Dijadikan Ide Konten Memperkenalkan Tanah Air
Ilustrasi pembuatan konten(Freepik.com)

KEARIFAN lokal Indonesia berpotensi besar untuk dijadikan konten yang menarik. Sebab, konten budaya lokal Indonesia dikenal kuat dan orisinil, serta memiliki keunikan.

Apabila jika  dikemas dengan sentuhan modern, konten tersebut akan lebih menarik terlebih dipadukan dengan budaya modern.

“Konten budaya atau kearifan lokal Indonesia mampu menonjolkan keberagaman dan menjunjung tinggi keragaman tersebut sehingga ada faktor inklusi budaya atau keterwakilan beragam budaya lokal,” kata Anwar Sadat dalam workshop literasi digital bertajuk “Ayo Globalkan Budaya Lokal: Buat Konten tentang Indonesia!”.

Baca juga : Lebih 700 Siswa SD di Kemayoran, Jakpus, Ikut Kegiatan Literasi Media  

Ia mencontohkan, konten kearifan atau budaya lokal di Indonesia yang bisa diangkat di ruang digital antara lain makanan lokal, senin dan kerajinan tangan, panduan berwisata budaya, lagu dan tarian tradisional, serta cerita kehidupan sehari-hari. 

Ragam kekayaan budaya tersebut sangat pantas untuk dijadikan konten digital. Hal itu dikarenakan bisa menjadi peluang ekonomi kreatif, penghidupan kembali tradisi, serta sebagai pembelajaran nilai dan etika.

Baca juga : Mahasiswa harus Ikut Jaga Keamanan Digital

“Tips untuk membuat konten kearifan lokal Indonesia adalah dengan melakukan riset mendalam, memiliki target audiens yang jelas, dikemas dengan teknologi video dan audio berkualitas, serta promosi dan publikasi,” ucapnya.

Dalam membuat konten kearifan lokal Indonesia, menurut Founder 30 Degree Media Network Fajar Sidik, dibutuhkan penguasaan atau kecakapan digital. 

Apabila teknologi digital sudah bisa dikuasai dengan baik, maka akan semakin mudah untuk mempopulerkan kearifan lokal Indonesia ke dunia. Namun, selain penguasaan teknologi digital, perlu pula untuk belajar budaya lokal, berpartisipasi pada kegiatan, mengenalkan budaya lokal, budaya menjadi identitas, serta populerkan produk kesenian budaya.

“Selain menguasai teknologi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memaksimalkan potensi lingkungan, saling membantu dan mendukung, mengamalkan nilai Pancasila adalah beberapa cara untuk melestarikan budaya daerah Indonesia,” ujarnya.

Menurut Fajar, menguasai teknologi digital menjadi pijakan awal untuk mempopulerkan budaya lokal. Dunia digital adalah dunia sekarang yang terus berkembang dan dipenuhi dengan ragam budaya yang ada. Apabila mampu menggunakan teknologi digital, maka akan mampu meraih popularitas budaya lokal.

Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM TIK Provinsi Bali Ni Luh Putu mengingatkan, dalam membuat konten kearifan lokal Indonesia, sebaiknya tidak melupakan etika dalam pembuatan konten digital. 

Menurut dia, ketika seseorang hendak membuat konten, maka ia wajib memahami terlebih dahulu apa saja etika dalam membuat konten. Etika tersebut juga termasuk dalam berkomunikasi serta menggunakan media sosial. 

Beberapa poin penting dalam membuat konten digital adalah menjaga privasi di ruang digital, seperti mengontrol kata, tidak menyebarkan kabar bohong atau hoax, tidak menyebarkan ujaran kebencian, menghormati karya cipta orang lain, serta tidak menyinggung unsur SARA.

“Kenapa etika budaya harus dijaga di ruang digital? Sebab, latar belakang budaya setiap orang berbeda-beda sehingga perlu ada batasan untuk saling memahami dan mengerti perbedaan tersebut,” tuturnya.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik