Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Prosperita Mitra Indonesia mengingatkan adanya ancaman ransomware modern yang semakin berbahaya karena kian canggih dan tertarget.
Chief Technology Officer (CTO) PT Prosperita Mitra Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan bahwa ransomware modern memiliki tingkat ancaman yang lebih tinggi dibanding ransomware lama.
"Kalau kita bicara ransomware yang model lama, dia hanya mengenkripsi setelah itu selesai. Jadi, kalau dulu hanya mengenkripsi lalu meminta tebusan, kalau sekarang habis dienkripsi lalu diambil juga datanya. Kalau tidak dibayar akan disebar datanya," ujar Kukuh, dikutip Kamis (3/8).
Baca juga : Tahun 2024, Serangan Siber Berpotensi Lebih Canggih
Serangan ransomware modern biasanya dioperasikan oleh manusia, membutuhkan kaki-tangan untuk membantu mendapatkan akses ke data sensitif, sehingga sulit bagi korban untuk pulih. Dengan kata lain serangan lebih tertarget.
Dalam operasinya, para pelaku ancaman menggunakan teknik pemerasan ganda, seperti double extortion hingga multiple extortion.
Hal ini berarti, selain mengenkripsi data korban, para penjahat siber juga mengekstrak data sensitif dari jaringan target. Data yang telah dicuri kemudian dapat dipublikasikan secara daring atau dijual di web gelap, sehingga menekan korban untuk membayar uang tebusan.
Serangan ini juga semakin kompleks dengan adanya kolaborasi antara beberapa kelompok pelaku kejahatan siber, terutama melalui model langganan ransomware-as-a-service (RaaS).
Dalam model ini, para pelaku yang berpengalaman menyerang target dengan imbalan beberapa layanan lain. Strategi serangan ransomware modern dinilai mempersulit sistem keamanan. (Ant/Z-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved