Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pusat Data Gunakan Total Energi Hingga 2 Persen Secara Global

Mesakh Ananta Dachi
06/4/2023 09:00
Pusat Data Gunakan Total Energi Hingga 2 Persen Secara Global
Ilustrasi(Freepik)

PUSAT data menjadi tempat penyimpanan berbagai informasi yang bersifat nonfisik. Berbagai data seperti video, foto, audio, dan dokumen merupakan contoh dari data. Kendati tidak berfisik, ternyata pusat data sebagai tempat penyimpanan data membutuhkan energi dengan jumlah yang cukup tinggi, yang umumnya merupakan energi listrik. 

“Pusat data apabila dikalkulasikan, dapat memakan energi dengan total 1% hingga 2% secara global. Dengan 20% sampai 25% disebabkan oleh penyimpanan data,” ungkap Direktur Teknisi Sistem Pure Storage untuk Tiongkok dan ASEAN, Kelvin Tuan di Jakarta, Rabu (5/4).

Tingginya penggunaan energi itu, tidak ayal disebabkan oleh aktivitas penyimpanan data yang semakin tinggi. Selain itu, data yang terus terakumulasi, membuat pusat data juga harus terus dikembangkan dan diperbesar, yang menciptakan konsumsi energi yang lebih besar. 

Baca juga: Pure Storage Luncurkan Penyimpanan FlashBlade//E, 20 Sen per Giga

Pada 2030, perusahaan-perusahaan global, diperkirakan akan membutuhkan kapasitas bagi unstructured data 10 kali lebih besar daripada sekarang. 

Menurut Kelvin, apabila pusat data masih terbatas pada penyimpanan berbasis cakram, membuat pertumbuhan nantinya akan menjadi tidak terkendali. 

“Sistem berbasis cakram dapat menjadi beban bagi kebanyakan tim di TI dan anggaran bagi perusahaan karena susah untuk dikelola, membutuhkan daya yang cukup besar, menghabiskan ruangan yang besar, sering mengalami kegagalan komponen, dan dapat menyebabkan disrupsi serta membahayakan data yang penting,” tutur Kelvin.

Emisi karbon

Melansir dari laman greenly, disebutkan bahwa untuk menyimpan data sebesar 1000 GB atau setara dengan 1 TB di sebuah pusat data atau cloud, penggunaan energi listriknya dapat menciptakan 2 ton jejak karbon. 

Baca juga: SAP SE Perbarui Solusi Manajemen Data Lewat SAP Datasphere

Bahkan, penyimpanan data saat ini berpotensi meninggalkan emisi karbon yang lebih besar dibandingkan industri penerbangan. 

Suatu pusat data dapat menggunakan energi listrik yang sama dengan penggunaan energi yang dibutuhkan 50 ribu rumah tangga. 

Hingga kini, terdapat 8.000 pusat data yang tersebar di seluruh dunia. Dengan jumlah yang terus berkembang dan bertambah pesat. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya