Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
USAHA rintisan (startup) penyedia jasa sewa dan instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) menerima tambahan pendanaan seri A dari perusahaan raksasa Jepang Mitsui & Co. (Mitsui) dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencapai US$33 juta atau setara Rp 510 miliar pada Kamis (20/10).
Managing Director dan Co-Founder Xurya Eka Himawan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Mitsui, Surya Semesta Internusa serta para partner dan customer Xurya.
"Dukungan pendanaan ini akan kami alokasikan untuk perluasan pembangunan PLTS untuk mempercepat transisi energi bersih dan berkelanjutan bagi perusahaan di Indonesia. Mitsui dan Surya Semesta Internusa juga merupakan partner strategik Xurya untuk menjangkau perusahaan-perusahaan di Indonesia," katanya.
Menurutnya, Xurya berencana untuk mengalokasikan pendanaan pada ekspansi pembangunan PLTS yang telah mengalami pertumbuhan hingga tiga kali lipat sejak awal 2022. Selain itu, pendanaan tersebut juga akan digunakan untuk perkembangan teknologi serta menambah sumber daya manusia untuk mendongkrak kinerja perusahaan dalam akselerasi implementasi energi terbarukan untuk energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Terutama saat ini, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan bauran energi baru dan terbarukan mencapai 23% pada 2025.
GM Div Bisnis Hilir Baru. Mitsui & Co., Ltd. Hiromu Kayamori mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan dan mempromosikan teknologi dan bisnis baru yang mengurangi dampak lingkungan secara global.
Baca juga : Dukung KTT G20, Meta Indonesia Rilis Kartu Pos
"Kami bertujuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan Xurya dan dekarbonisasi Indonesia dengan memanfaatkan keahlian kami yang dikembangkan di seluruh dunia dan jaringan kami yang luas di Indonesia," jelasnya.
Xurya yang sebelumnya menerima pendanaan Seri A berjumlah US$21.5 juta pada Desember 2021 dari East Ventures (Growth fund), Saratoga, Schneider Electric, dan New Energy Nexus kini telah mendapatkan pendanaan tambahan dari Mitsui dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), sehingga total pendanaan mencapai US$33 juta atau setara Rp501 milliar.
Xurya menerima modal awal yang penting dari SEACEF (dana yang dikelola oleh Clime Capital) yang didedikasikan untuk mempersiapkan bisnis energi bersih mendapatkan investasi skala besar.
Hingga penghujung September 2022, bisnis Xurya telah berkembang sangat pesat dan kini telah mengoperasikan PLTS Atap di lebih dari 60 perusahaan dan sedang melakukan pemasangan di lebih dari 40 perusahaan lainnya.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Johannes Suriadjaja mengungkapkan, pendanaan itu merupakan bentuk dukungan pihaknya untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan melalui instalasi solar panel (PLTS Atap), salah satunya di kawasan industri.
"Sekaligus komitmen kami dalam menciptakan kawasan industri yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia," pungkasnya. (RO/OL-7)
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal industri digital
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved