Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Etika bermedia digital membantu seseorang membangun personal branding. Sehingga individu yang cakap digital harus memahami sebab-akibat ketika mengunggah sesuatu di media digital, khususnya media sosial.
“Adanya sebab dan akibat membuat orang merasa bertanggung jawab. Harus tanamkan pemikiran ini,” kata Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (13/7).
Pemikiran sebab-akibat, lanjut dia, tidak hanya berlaku dalam konteks negatif. Seseorang yang melakukan kebaikan di dunia digital pasti mendapat konsekuensi baik juga. Cara berperilaku, bersosialisasi, berbicara, dan berpendapat di media digital menjadi penilaian orang lain, sehingga terbentuk gambaran diri (personal branding) di dunia digital.
Seseorang yang memiliki kepribadian baik dapat meningkatkan kredibilitas di dunia digital. Sehingga dapat dipercaya dan diandalkan orang lain. Kredibilitas yang baik akan memperluas jaringan pertemanan/pekerjaan. Selain itu, memberikan nilai tambah diri kita di mata orang lain. “Itu akan memberikan citra baik untuk kita dalam berjejaring atau bermedia sosial,” kata Billy. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved