Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Jejak digital (digital footprint) merupakan jejak data yang tertinggal saat menggunakan perangkat digital. Pengguna media digital kerap tidak memahami pentingnya jejak digital, padahal jejak digital dapat bertahan selamanya.
“Hati-hati dengan apa yang kita bagikan di dunia digital, karena sekali dipublikasikan, tidak dapat ditarik,” kata Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiyowati di Kediri, Jawa Timur, Kamis (7/7).
Jejak digital bisa dilihat, dicari, dan ditelusuri oleh siapa saja, terutama yang memiliki akses ke platform digital seseorang. Sehingga, jejak digital berpotensi disalahgunakan untuk melakukan kejahatan.
Unggahan foto, video, status, komentar di platform digital, dan masih banyak lainnya. Data-data ini merupakan jejak digital yang tanpa sadar ditinggalkan. Pengguna media digital mungkin dapat menghapus jejak digital negatif, tapi nyatanya keberadaannya abadi.
“Masalahnya jejak negatif itu tidak bisa dihapus. Misal, postingan negatif yang sudah dihapus ternyata sempat di-screen shot teman atau orang lain, tetap saja jejak digital kita masih tertinggal,” ujar Yuli. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved