Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kompetisi Berhadiah Jutaan Dolar untuk Penggunaan Grafik Inovatif

Mediaindonesia.com
15/2/2022 20:15
Kompetisi Berhadiah Jutaan Dolar untuk Penggunaan Grafik Inovatif
Ilustrasi.(AFP/Behrouz Mehri.)

KOMPETISI global digelar untuk mencari cara inovatif dalam memanfaatkan teknologi graph (grafik) dan machine learning dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Kompetisi ini diharapkan dapat mengabungkan pemikiran-pemikiran brilian dalam membangun solusi inovatif masa depan yang lebih baik lewat satu pernyataan yaitu Bagaimana Anda akan mengubah dunia dengan graph (grafik)?

TigerGraph sebagai penyedia platform graph analisis terkemuka meluncurkan kompetisi itu bernama Graph for All Million Dollar Challenge. Pemenang di empat kategori utama akan diumumkan pada Mei 2022 pada Graph + AI Summit 2022, acara industri terbuka terbesar untuk teknologi graph dan AI yang diselenggarakan oleh TigerGraph.

"Setiap hari, lebih dari 2,5 kuintiliun data dihasilkan. Angka ini setara dengan 18 nol," ucap Dr. Yu Xu, Founder and CEO TigerGraph, dalam keterangan tertulis Selasa (15/2). "Dalam data-data ini terdapat jawaban dari pertanyaan terkait kesehatan, iklim, bisnis, dan teknologi graph mengidentifikasi pola-pola tersebut di seluruh dan di dalam data untuk menemukan jawabannya. Kami memberikan satu juta dolar kepada para inovator yang dapat memanfaatkan teknologi graph dan AI untuk mengungkap cara-cara transformasional baru dalam memecahkan masalah-masalah di kehidupan nyata. Kompetisi ini sudah secara resmi dimulai dan kami berharap dapat melihat ribuan pendaftar, ratusan proposal yang menakjubkan, dan ide serta konsep baru yang tak terhitung jumlahnya."

Saat ini graph dianggap sebagai teknologi yang harus dimiliki oleh perusahaan modern. Graph membawa perbedaan bagi perusahaan yang terdampak pandemi. Selama 18 bulan terakhir, teknologi TigerGraph telah membantu penyedia layanan medis untuk membuat rekomendasi secara real-time kepada jutaan pasien, membantu pelacakan covid-19 yang tidak terhitung jumlahnya, dan membantu bisnis menghemat jutaan dolar dengan meningkatkan pengambilan keputusan dalam rantai pasokan.

"Kompetisi TigerGraph disusun untuk memperluas imajinasi para penggiat graph dan menguji sejauh mana mereka mampu memecahkan masalah," kata Usha Rengaraju, Juri Graph for All Million Dollar Challenge. "Saya tidak sabar untuk melihat para tim berkumpul dan menciptakan solusi graph yang dapat memengaruhi masyarakat atau membentuk masa depan perusahaan. Ada begitu banyak data yang tersedia di dunia yang menunggu untuk dianalisa pola dan hubungannya sehingga dapat memecahkan masalah global yang penting."

Pengusaha, akademisi, insinyur, dan ilmuwan memiliki kebebasan untuk membuat dan menggunakan pernyataan masalah mereka yang berfokus pada topik yang mereka dedikasikan atau sukai. Selain itu, para pakar dari seluruh dunia telah menyumbangkan pernyataan masalah yang dapat dipilih oleh kontestan. Beberapa contoh itu termasuk mengidentifikasi konsep granular yang menghubungkan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, model perkembangan gelombang covid-19 untuk memprediksi gelombang di masa mendatang dengan lebih baik, dan memahami pola diagnosis dan pengobatan yang mengarah pada potensi penggunaan obat off-label.

Panitia penjurian yang terlibat merupakan ilmuan data, profesor, doktor, dan insinyur terkemuka dunia, serta pendiri perusahaan global yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI), analitik, wawasan graph, dan pakar industri lain yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi graph, penggunaan graph, dan penyebaran graph. Beberapa panelis terkemuka antara lain Usha Rengaraju selaku Principal Data Scientist dan founder dari NeuroAI, Juan Sequeda selaku Principal Scientist dari data.world, serta Dan McCreary selaku Distinguished Engineer in AI, Optum.

Kompetisi virtual global ini terbuka untuk para profesional teknologi, ilmuwan data, insinyur, mahasiswa, dan peneliti yang tertarik untuk menemukan yang mungkin dilakukan dengan graph dan AI. Mitra terkemuka yang berpartisipasi dalam kompetisi ini termasuk Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, Google Dev Library, data.world, GitHub, Kubrick Group, Microsoft Azure, Plotly, dan Women Who Code. Pendaftaran dimulai hari ini dan batas akhir pengumpulan proposal yaitu 20 April 2022. Para pemenang akan diumumkan pada 23 Mei 2022 pada Graph + AI Summit 2022. 

Kontestan akan mengikuti kompetisi di seluruh dunia untuk memecahkan masalah penting dan memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah dengan uang tunai dengan total 1 juta dolar. Penilaian akan dilakukan dengan mengukur dampak proyek, kreativitas, keberanian, dan kemampuan beradaptasi. Kriteria itu terdiri dari paling berdampak yaitu ingkat dampak proyek pada perbaikan kehidupan sosial dan masyarakat pada umumnya, paling inovatif yakni tingkat kecerdikan proyek dan kemampuan untuk mengidentifikasi penggunaan graph yang baru dan tidak pernah terbayangkan, paling ambisius yakni kemampuan keseluruhan proyek untuk melampaui batasan dalam suatu graph untuk meningkatkan wawasan data, serta paling relevan yakni relevansi proyek untuk berbagai organisasi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya