Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PANDEMI covid-19 merupakan salah satu bentuk intervensi Yang Mahakuasa agar kita segera melakukan percepatan dalam menguasai era digital. Big data menjadi bahan bakar ekonomi di era digital. Pengolahannya dengan menggunakan kecerdasan artifisial mulai dari kontribusi sains data, machine learning, deep learning, hingga data mining.
Itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (Aptikom) Zainal A Hasibuan dalam keterangan resmi, Senin (1/11). "Semua itu berkontribusi untuk mampu memanfaatkan big data tadi, agar kehidupan manusia lebih baik, lebih produktif, dan lebih efisien lagi," paparnya dalam sambutan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Aptikom 2021 yang diselenggarakan secara virtual dengan rangkaian acara dari 1-6 November 2021.
Pandemi covid-19, di samping musibah yang didapat, lanjutnya, terdapat banyak berkah yang kita peroleh pula, seperti pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang berbagai macam aktivitas. "Ke depan, mau tidak mau, digitalisasi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Hampir semua gerak-gerik kita terekam dalam bentuk digital. Lantas muncul ilmu baru yang dinamakan big data," ulasnya.
Pada Senin (1/11), Rakornas mengangkat tema Memberdayakan Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0. Acara berlangsung secara daring di Youtube Aptikom TV dan pelaksanaan secara luring di gedung Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda, Depok.
Baca juga: Tidak Perlu Ribet, Kini Cuci Baju Bisa via Aplikasi
Menurutnya, tema yang diangkat oleh Rakornas Aptikom 2021 dirasa tepat sekali. Ini karena sudah masuk tahun kedua Indonesia mengalami pandemi covid-19. "Aptikom mengusung dan melakukan berbagai macam percepatan agar kecerdasan artifisial benar-benar bisa digunakan untuk kesejahteraan, ilmu pengetahuan, dan produktivitas di semua sektor," tukasnya. (OL-14)
DALAM era teknologi kecerdasan buatan generatif (generative AI/GenAI) merevolusi cara kerja, dunia human resources (HR) dituntut bertransformasi lebih cepat dan cerdas.
Sejak 7 Juli sampai dengan 19 Juli 2025, perwakilan guru dari 52 SD dan 18 SMP mengikuti pelatihan koding dan kecedasan artifisial secara bergiliran selama 5 hari.
Penggunaan ChatGPT yang semakin masif ternyata memiliki dampak dan risiko pada diri penggunanya dan juga secara lebih luas bagi budaya masyarakat.
Sebuah penelitian dari Institut Max Planck untuk Pembangunan Manusia di Berlin, Jerman, menyebut ChatGPT telah secara signifikan memengaruhi cara manusia berbicara.
Supply Chain Innovation Summit (SCIS) 2025 hadir dengan tema keberlanjutan & digitalisasi rantai pasok, menggabungkan AI, energi hijau, dan kolaborasi lintas sektor.
Ketua Program Studi Manajemen S1 FEB UMB Dudi Permana menyampaikan AI semestinya menjadi alat bantu bagi manusia, bukan menggantikan peran manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved