Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, perusahaan dan lembaga dituntut agar lebih inovatif dan adaptif. Kecepatan proses inovasi dan adaptasi tersebut memerlukan landasan data yang komprehensif sehingga tidak salah arah dalam pengambilan keputusan. Hanya saja, sebagian besar perusahaan mengalami kesulitan untuk melakukan transformasi digital untuk beradaptasi dengan perkembangan situasi.
Baca juga : Langkah Cepat Pemerintah Wujudkan Transformasi Digital
Salah satu permasalahan yang utama adalah tercecernya data-data di lingkungan perusahaan atau lembaga tersebut. Tercecernya data ini diakibatkan oleh banyaknya sumber data dan aplikasi yang dipakai perusahaan itu sendiri. Hal ini mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi sulit dan memakan waktu yang lama karena perusahaan harus secara manual “melihat” semua data yang tercecer tersebut.
Unifikasi data atau satu data adalah salah satu solusi nyata, hanya saja proses unifikasi data di perusahaan sangatlah sulit. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Proses integrasi data dari berbagai macam aplikasi cenderung lama dan memerlukan perombakan sistem atau pembuatan sistem baru.
2. Data-data yang tidak standar atau “data kotor” diantara berbagai divisi di dalam perusahaan itu sendiri sehingga menyulitkan proses unifikasi.
3. Mahalnya biaya proses integrasi data dari berbagai aplikasi perusahaan dan jarangnya sumberdaya operator data yang andal di Indonesia.
Tidak heran, pemerintah, dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggara negara, di tahun 2019, telah meluncurkan Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia. Peraturan ini tentunya dibuat dengan alasan yang kuat karena adanya masalah tercecernya data di lingkungan pemerintahan.
Harapannya dengan Perpres No. 39 tahun 2019 ini dapat membantu mempercepat transformasi satu data di lingkungan pemerintahan.
KolaWork.com hadir sebagai platform 100% karya anak bangsa yang berusaha membantu mengakselerasi transformasi digital perusahaan secara mudah dan murah.
KolaWork melakukannya dengan tiga fitur utama, yaitu:
1. Platform Unifikasi Data yang mampu mengkoneksikan ribuan sumber data perusahaan dengan beberapa klik saja. Sebut saja aplikasi CRM, Analytics dan database dapat dengan mudah dikoneksikan dengan mudah.
2. Platform Kolaborasi Data yang memungkinkan setiap personel bagian dan divisi dari perusahaan untuk berbagi dan berkolaborasi secara real-time dengan mudah di dalam aplikasi KolaWork (real-time data-driven data collaboration)
3. Platform Visualisasi Data, Data-Driven Document, dan Pusat Kendali (command center) yang dapat memudahkan setiap stakeholder untuk memantau kondisi terkini perusahaan dari manapun, kapanpun dengan mudah.
"Kami berharap KolaWork bisa membantu para profesional di Indonesia dan menjadi alternatif solusi lokal untuk mengakselerasi transformasi digital. Kami juga berharap semoga dengan banyaknya solusi lokal dan adopsi yang baik oleh masyarakat, Indonesia akan lebih cepat mencapai swasembada digital" - Ujar Bachtiar Rifai, Co-founder dan CEO KolaWork, melalui siaran pers yang diterima Mediaindonesia.com, Rabu (23/6).
Saat ini KolaWork.com tersedia dalam penyimpanan berbasis awan (cloud) yang dapat dipakai gratis oleh siapapun. Selain penyimpanan berbasis awan, aplikasi KolaWork juga dapat pasang di server mandiri (on-premise). Server on-premise ini memudahkan korporasi untuk menjaga setiap data penting perusahaan supaya tetap berada di server
perusahaan tersebut. Hal ini penting karena perusahaan atau lembaga diberikan pilihan untuk meletakkan dimana pusat datanya sehingga memastikan kedaulatan data untuk perusahaan atau lembaga tersebut.
Menurut M. Habib Rosyad, CTO dari KolaWork, hal ini akan memberikan ?eksibilitas bagi perusahaan - perusahaan yang masih enggan untuk memindahkan seluruh datanya ke penyimpanan berbasis awan (cloud storage) dan lebih mementingkan keamanan dan privasi data di server yang dikelola secara independen. (OL-12)
Transformasi digital kini tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor industri. Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan adalah pemanfaatan big data.
Sistem peringatan dini akan semakin kuat apabila ilmu pengetahuan dikolaborasikan dengan teknologi mutakhir berbasis big data dan kecerdasan buatan tanpa mengabaikan kearifan lokal.
Keamanan siber menjadi isu yang semakin krusial di era digital ini. Hal ini disampaikan Founder AwanPintar.id® Yudhi Kukuh
Publik khawatirkan isu kemanan data BAIS usai dugaan kebocoran data oleh hacker
Aplikasi berbasis web ini memungkinkan pengguna memantau obrolan terkini di berbagai media sosial dan mengolahnya menjadi data berharga
Confluent menyediakan semua yang dibutuhkan perusahaan untuk mengimplementasikan Kafka dengan cepat, aman, dan andal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved