Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
MEMAKAI masker, memelihara kebersihan, dan menjaga jarak minimal 1,5 meter antara Anda dan orang-orang sekitar menjadi sangat penting saat dunia mulai menghadapi cara hidup baru untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Pandemi covid-19 memaksakan orang untuk tidak berkumpul dan bersisian dengan orang lain guna menekan penyebaran dan penularan virus. Namun, saat beraktivitas, berjalan, berbelanja, mengantre, maupun di kendaraan umum, akan sulit menjaga atau bahkan mengukur seberapa lebar jarak 1,5 meter-2 meter itu.
Untuk membantu Anda konsisten menjaga jarak, Google barubaru ini menghadirkan alat bantu pengukur sederhana melalui Sodar. Fitur tersebut bisa diakses di situs https://sodar.withgoogle.com/ melalui mesin peramba Chrome pada gawai dengan bersistem operasi
Android. Namun, Sodar baru bisa diaplikasikan sebatas pada ponselponsel teranyar yang telah dilengkapi dengan kemampuan untuk augmented reality.
Saat Media Indonesia mencobanya, medio pekan lalu, Sodar ini berfungsi pada Samsung S10e dengan versi Android 10-nya. Namun, tidak bisa dipakai pada Samsung A7(2016) dengan versi Android 7.0 (Nougat).
Sodar merupakan fitur augmented reality yang menciptakan visualisasi posisi beradius 2 meter dari pengguna menggunakan layar ponsel. Begitu membuka situs tersebut, sistem akan meminta izin penggunaan dan tracking posisi kamera ponsel, menciptakan versi tiga dimensi (3D) dari area sekitar pengguna berdiri. Ada juga penjelasan terhadap sistem Sodar yang menggunakan AR untuk memvisualisasikan petunjuk jaga jarak di sekitar Anda.
Akan terlihat batas titik-titik sebagai area ‘aman’ Anda, dan garis lurus yang menjadi batas 2 meter jarak dari Anda berdiri. Aplikasi ini berfungsi saat Anda berjalan kaki, dan memastikan Anda berada dalam jarak aman dari orang-orang sekitar Anda.
Untuk penyandang tunawicara, ada pula aplikasi Safe Distance Alert yang dapat membantu ‘menghalau’ kerumunan orang-orang yang terlalu dekat di sekitar Anda. Aplikasi ini akan memunculkan peringatan tertulis dengan warna mencolok di layar gawai: ‘TWO METERS DISTANCE PLEASE’.
Peringatan itu disertai suara yang menyampaikan kalimat serupa dalam bahasa Inggris, atau beberapa bahasa lain, seperti Prancis atau Rusia. Pengguna dapat memilih opsi repetisi untuk peringatan suara, juga opsi alarm. Aplikasi sederhana ini dapat diunduh di Play Store.
Pemutakhiran Maps
Sementara itu, aplikasi Google Maps di Android dan iOS juga telah memperkenalkan fi tur untuk membantu Anda menemukan informasi penting jika Anda perlu bepergian, apakah itu dengan mobil atau transportasi umum.
Di beberapa negara, peta Google Maps memutakhirkan aplikasinya untuk mendeteksi kepadatan manusia. Aplikasi ini telah menambahkan peringatan baru covid-19 dalam upaya menjaga keamanan di transportasi publik.
Saat diaktifkan, aplikasi akan menavigasi pengguna ke jalur yang lebih sepi, dan menjaga Anda saat berada di angkutan umum. Harapannya ini akan menghindari pengguna dari kepadatan di kereta atau bus.
Aplikasi juga memberi peringatan Anda untuk mengenakan masker di angkutan umum, serta penangguhan layanan transportasi umum karena pandemi. Pengguna juga akan diinformasikan jika perjalanan mungkin akan terkena pembatasan terkait pandemi, di samping tindakan pencegahan wajib dari regulator.
Google baru akan meluncurkan fitur ini mulai 15 Juni esok. Sayangnya, pemutakhiran itu baru akan didapat pengguna di Inggris, Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kolombia, Prancis, India, Meksiko, Belanda, Spanyol, Thailand, dan AS.
Belum ada informasi mengenai pemutakhiran serupa di Indonesia. Google juga membuka ruang peringatan pada Maps bagi pengemudi dan pengguna aplikasi untuk memberikan informasi tentang pos-pos pemeriksaan dan pembatasan di sepanjang rute mereka, seperti ketika
melintasi perbatasan antarnegara, dimulai dari Kanada, Meksiko, dan AS.
Direktur Manajemen Produk Google Maps, Ramesh Nagarajan, mengatakan, di kala pandemi covid-19, semakin penting untuk mengetahui seberapa ramai stasiun kereta pada waktu tertentu atau apakah bus berjalan dengan jadwal terbatas.
“Memiliki informasi ini sebelum dan selama perjalanan menjadi sangat penting bagi pekerja yang perlu navigasi ke tempat kerja dengan aman. Ini akan menjadi lebih penting bagi semua orang ketika negara-negara di seluruh dunia mulai membuka negara dan beraktivitas kembali,” ujar Nagarajan dalam pernyataan di laman blog Google, Senin (8/6).
Tahun lalu, aplikasi baru memperkenalkan prediksi kepadatan dan kemacetan untuk transit publik. Didukung oleh puluhan juta kontribusi dari pengendara masa lalu, prediksi ini membantu orang melihat betapa ramainya jalur bus atau kereta tertentu.
Sekarang mereka membuatnya lebih mudah bagi orang untuk menyumbangkan informasi kepadatan untuk jalur transit mereka. Cari Arah, ketuk untuk melihat Detail Transit, lalu gulir ke bawah untuk menemukan prediksi kepadatan (jika tersedia), dan dengan mudah
menyumbangkan pengalaman Anda sendiri.
“Covid-19 tentu saja memengaruhi cara kita bermobilisasi. Seiring kota dan negara di seluruh dunia beradaptasi, kami berkomitmen untuk membawa informasi yang paling relevan ke ujung jari Anda. Jadi, ketika Anda siap dan mampu, Anda dapat keluar dengan aman,” kata Nagarajan.
Wajib unduh
Di Indonesia, saat bepergian dari atau menuju wilayah tertentu, Anda wajib mengunduh aplikasi Peduli-Lindungi yang dibesut Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Aplikasi ini mensyaratkan pengguna untuk selalu mengaktifkan bluetooth ponsel cerdas. Syarat untuk login aplikasi Peduli-Lindungi hanya perlu memasukkan nama yang Anda pilih sendiri, dan nomor telepon untuk Anda mendapatkan one-time password (OTP) melalui pesan teks.
Aplikasi memakai QR code untuk pengunjung pos lintas batas imigrasi dan peserta rapid test. Dengan GPS dan bluetooth yang aktif, aplikasi akan terus melacak keberadaan Anda dan memberi peringatan zona merah area dengan orang terinfeksi covid-19 atau
pasien dalam pengawasan secara realtime.
Di dalamnya, aplikasi turut mendeteksi seberapa terdampak area di sekitar pengguna aplikasi hingga 20 kelurahan terdekat. Fasilitas informasi apotek, klinik, dan rumah sakit terdekat Anda hingga radius 3 km juga tersedia. Oleh karena itu, Anda yang baru tiba di Indonesia, apalagi di kota dengan potensi penularan virus SARS-CoV-2, wajib mengunduh aplikasi ini dari App Store atau Play Store.
Hal itu juga disebutkan dalam Surat Edaran No 7/2020 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebagai sikap terhadap masa adaptasi menuju kenormalan baru di Tanah Air. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved