Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PERKEMBANGAN teknologi yang kian pesat melahirkan cashless society, atau masyarakat tanpa uang tunai. Istilah itu lahir dari kondisi berkurangnya penggunaan uang fisik karena tergantikan uang digital atau e-money.
Masyarakat menyambut sistem transaksi non tunai ini dengan euphoria, didukung oleh banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia layanan uang digital untuk mendorong penetrasi penggunaan di masyarakat.
Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, transaksi digital tentunya sangat diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi.
"Namun sebaiknya isi saldo pada dompet digital disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak lepas kontrol atas pengelolaan keuangan pribadi karena kunci utamanya bukan pada produk namun bagaimana masyarakat menggunakan dan mengelola uang mereka," katanya dalam keterangan tertulis.
Hampir setiap hari transaksi keuangan sudah mulai berganti menggunakan uang digital baik berbentuk kartu debit maupun kredit hingga aplikasi e-wallet yang dengan mudahnya diakses melalui smartphone, berbagai transaksi seperti pembayaran transportasi umum, membayar tol, membayar parkir, belanja kebutuhan harian dengan kartu kredit maupun debit semakin menguatkan cashless society di masyarakat.
Baca juga : Fintech Pinjaman Kembangkan Usaha Kecil Menengah
Grant Thornton Indonesia merangkum 3 hal penting yang perlu diketahui masyarakat terkait cashless society untuk mendapat pandangan menyeluruh terkait transaksi non-tunai dibandingkan dengan transaksi tunai yang tentunya selalu ada plus-minus diantara keduanya:
Beragam promo menarik versus konsumtif
Promo menjadi strategi paling ampuh untuk menarik minat masyarakat menggunakan uang digital, berbagai penyedia layanan uang digital berlomba memberikan promo seperti potongan harga hingga cashback besar-besaran, tentunya menguntungkan jika kita belanjakan untuk produk yang memang kita perlukan namun tanpa disadari kemudahan ini juga membuat masyarakat kian konsumtif yang pada akhirnya hanya menjadi pembelian impulsif karena tergoda diskon hingga pengeluaran menjadi tak terkendali.
Transaksi lebih cepat versus masalah sinyal
Transaksi dengan nilai besar tentunya akan memakan waktu lebih lama dengan perlunya pihak tenant menghitung uang dahulu, belum lagi menunggu uang kembalian yang kadang tidak tersedia pecahannya di kasir, dengan transaksi cashless
proses tersebut dapat menjadi jauh lebih mudah dan cepat dengan tinggal gesek kartu pada mesin EDC ataupun scan barcode. Namun pernahkah terbayang jika mesin-mesin tersebut atau smartphone Anda mengalami kesulitan signal? Otomatis pembayaran tidak bisa dilakukan jika tidak membawa uang tunai hingga ada resiko transaksi justru menjadi lebih lama atau bahkan terpaksa membatalkan pembelian.
Terhindar dari perampokan versus serangan siber
Kartu maupun aplikasi uang digital didalam ponsel tentunya memiliki pin dan password yang menjadikan keamanan lebih ekstra, disamping itu membawa uang dalam jumlah banyak dalam tas ataupun dompet dapat menarik perhatian yang beresiko mengundang aksi kriminal menjadi salah satu poin menarik bertransaksi cashless, namun perlu dipahami juga secanggih apapun teknologi yang digunakan pada sistem uang digital tetap saja ada celah yang memungkinkan terjadinya serangan cyber termasuk pencurian data dengan resiko tinggi kehilangan uang karena data diretas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Walaupun cashless society telah menjadi gaya hidup masa kini, lanjut Johanna, tidak ada salahnya tetap menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan-kebutuhan transaksi yang belum tersentuh sistem pembayaran digital.
"Sehingga transaksi menjadi lebih mudah dengan dua pilihan pembayaran tersebut.” pungkas Johanna. (RO/OL-7)
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Affiliate marketing adalah masa depan digital commerce yang bukan hanya sebagai kanal pemasaran, tetapi juga sistem distribusi ekonomi digital yang adil dan berkelanjutan.
Berbagai isu penting seperti gagasan "Leadership 5. 0," dampak dari AI terhadap perubahan angkatan kerja, serta kebutuhan untuk peningkatan keterampilan di era ekonomi digital
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan berkelas dunia berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk talenta muda yang mampu memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved