Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Diskusi Ayat Allah Harus dengan Ilmu

Quraish Shihab
05/6/2018 07:00
Diskusi Ayat Allah Harus dengan Ilmu
(MI/Seno)

TAFSIR Al Mishbah episode kali ini masih membahas Alquran Surah Al Ghafir mulai ayat 56. Pada ayat ini Allah membahas orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat-Nya tanpa alasan, tanpa dasar ilmu.

Membantah sesuatu tanpa argumentasi yang benar merupakan sikap buruk. Namun, jika membantah untuk mencari kebenaran, itu sikap yang baik. Jadi, mendiskusikan ayat-ayat Allah silakan saja. Namun, kita harus punya dasar, yakni ilmu, pengalaman, serta ayat-ayat yang lain.

Islam sama sekali tidak melarang diskusi. Berdiskusi dengan kaum nonmuslim pun boleh, tapi harus dilakukan dengan cara yang baik. Yang dikecam dalam Alquran ialah mereka yang membantah ayat-ayat Allah tanpa dasar.

Allah berfirman, “Tidak ada yang di dalam hati mereka kecuali keangkuhan. Apa yang mereka kehendaki itu untuk membantah dan melemahkan ayat-ayat Allah. Apa yang mereka kehendaki itu dari keangkuhan mereka, maka mereka tidak akan mencapainya.”

Maksudnya, orang yang angkuh tidak mau menerima kebenaran sehingga mendebat ayat-ayat Allah tanpa dasar. Namun, Allah menegaskan Anda tidak akan mencapai tujuan jika membantah ayat-ayat Alllah tanpa dasar.

Pada kelanjutan ayat itu Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk berlindung kepada-Nya. “Ketika engkau berhadapan dengan orang yang membantah ayat Allah, berlindunglah kepada Allah.”

Mengapa? Karena pada waktu berbantah-bantahan, setan turut serta di dalamnya. Jadi, jika Nabi yang selalu dibimbing Allah saja diminta untuk meminta perlindungan-Nya, apalagi kita.

Kemudian, pada ayat 57 Allah berfirman, “Sungguh penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Maknanya, kemampuan manusia tidak seberapa jika dibandingkan dengan alam raya ini. Namun, kebanyakan manusia tidak menyadari sehingga mereka angkuh dan membantah Allah, menolak kebenaran dan ajaran kebaikan.

Pada ayat 58 Allah berfirman, “Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.”

Terkait dengan keimanan, dengan iman Anda memperolah cahaya. Dengan amal saleh Anda memantapkan cahaya itu dalam hati. Dengan iman Anda bisa membenarkan hal-hal yang diinformasikan yang Anda percaya walau Anda tidak tahu.

Contohnya, Anda pergi ke dokter karena percaya, padahal Anda tidak tahu racikan obat yang diberikannya. Agama juga begitu, kita percaya Allah dan nabi-Nya. Maka apa yang disampaikan-Nya, walau kita tidak tahu, selama tidak bertentangan dengan akal dan norma, kita percaya. (Sru/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya