Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Agama Melarang Pertengkaran

31/5/2017 08:10
Agama Melarang Pertengkaran
(MI/DUTA)

PADA puasa Ramadan hari kelima, Tafsir Al Mishbah mengkaji Surah As-Sajdah ayat 23-30. Ayat tersebut menjelaskan sunatullah yang berlaku di alam raya. Yakni, terjadinya pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, yang merupakan cobaan bagi orang-orang beriman.

"Di dalamnya dibahas juga soal imam atau pemimpin. Imam mesti diteladani umatnya. Dijadikan imam agar menjadi teladan. Dia harus menampilkan budaya dan sikap yang baik untuk diteladani," ujar Quraish Shihab. Ia mengatakan pemimpin harus punya pegangan atas dasar dapat memerintah dengan baik dan benar. Juga dapat mengembangkan berdasarkan nalar, tetapi dasarnya tetap berada pada perintah Allah SWT.

"Manusia harus memahami wahyu dan petunjuk Allah SWT berdasarkan pemikirannya. Kalau tidak, ia sesat dan akan melahirkan pendapat-pendapat yang ketinggalan zaman. Ia harus dinamis dan terus berkembang. Petunjukpetunjuk- Nya harus disesuaikan dengan setiap masa," kata dia. Pemimpin, ujar Quraish, harus mampu mengantar umat kepada kebajikan. Harus memberi mereka contoh. Bagaimana seseorang dapat menunjukkan kepada orang lain soal kebaikan bila ia sendiri tidak percaya dan tidak menerapkannya?

"Tentu kesabaran pemimpin akan menghadapi banyak hal. Krisis, lawan-lawan, musuh, bencana, kritik. Semua harus dihadapi dengan kesabaran. Akan selalu ada yang berbeda dengan Anda sebagai pemimpin. Pasti ada yang memusuhi Anda," ujarnya. Persoalan tersebut, tambahnya, mungkin tidak bisa diselesaikan di dunia. Dalam masalah agama, persoalan sulit diselesaikan. Namun, Allah SWT berkata, biarkan hal itu terjadi dan Ia yang akan memberi keputusan kelak di akhirat.

"Dalam bermasyarakat, terdapat berbagai perbedaan, termasuk soal agama. Tidak perlu mengklaim bahwa pandangan kita pasti benar. Mari sama-sama kita jalankan perintah agama kita.

Kepastian dan kebenaran itu nantinya Allah SWT yang menentukan di hari kemudian," ujar Quraish. Agama juga melarang pertengkaran. Meskipun seseorag benar, pertengkaran bisa menjurus pada perpecahan sehingga tidak usah dilanjutkan. Kalaupun seseorang dituduh, ia yakin benar. Di satu sisi, diduga keras bila dibuktikan tidak akan diterima orang banyak, lebih baik diabaikan.

"Waktu ibu Nabi Isa as dituduh berzina, ia tidak mungkin bisa meyakinkan orang bahwa anaknya adalah anak anugerah Allah SWT, dan bukan hasil zina. Akan tetapi, ia memilih tidak berbicara karena tahu tidak akan ada gunanya. Ia menyerahkannya kepada Allah SWT," kata Quraish. Allah, tambahnya, akan menyelesaikan persoalan lebih baik daripada manusia.

Kita perlu membela diri. Namun, jika kita yakin pembelaan itu tidak akan diterima, lebih baik diam. Manusia harus bersabar dan yakin bahwa putusan Allah SWT pasti akan lebih baik daripada usaha manusia. (Pro/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya