Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

MU Berburu Trofi Mini

Satria Sakti Utama
26/2/2017 09:50
MU Berburu Trofi Mini
(AFP/PAUL ELLIS)

MANCHESTER United bersiap menambah koleksi lemari trofi mereka dari ajang Piala Liga Inggris. Tim besutan Jose Mourinho akan berebut trofi juara itu dengan klub Liga Primer lainnya, Southampton, dalam final di Stadion Wembley, malam ini.

Meski Piala Liga tidak memiliki pamor lebih jika dibandingkan dengan Piala FA atau Liga Primer Inggris, ajang ini penting bagi Mourinho dan anak asuhnya. Memenangi trofi di tengah kompetisi sama artinya melipatgandakan kepercayaan diri tim. Itu faktor penting yang dibutuhkan ‘Setan Merah’ untuk terus berjuang meraih gelar-gelar lain di sisa musim ini. United saat ini masih berpeluang menyabet tiga gelar lainnya, yakni Piala FA, Liga Europa, dan Liga Primer Inggris.

“Ini merupakan sesuatu yang baik untuk mereka (pemain). Jika mampu memenangi satu trofi, kami akan berusaha untuk mendapatkan yang lain,” tukas Mourinho.

Manchester United baru empat kali mencicipi trofi mini ini sejak bergulir pada 1960-1961. Terakhir kali pasukan Theater of Dreams keluar sebagai juara pada 2010 dengan mengalahkan Aston Villa 2-1. Bagi Mourinho, ini merupakan kesempatan menambah koleksi trofi Piala Liga menjadi yang keempat. Sebelumnya, ia meraih trofi yang sama tiga kali saat menangani Chelsea.

“Musim lalu sangatlah sulit bagi klub dan pemain. Mereka semua bersama manajer dan pelatih mencoba memenangi trofi musim ini. Tentu ini pera­saan yang baik untuk mereka. Jadi mari kita coba kali ini,” imbuhnya.

Memori Piala FA 1976
Di sisi lain, manajer Southampton Claude Puel berharap magi final Piala FA 1976 kembali terulang di Wembley. Momen itu merupakan terakhir kalinya bagi The Saint--julukan Southampton--meraih gelar sekaligus menaklukkan Manchester United di final. Gol di 7 menit akhir pertandingan yang dicetak Bobby Stokes menjadi penanda kemenangan Southampton yang dilabeli tim underdog kala itu.

“Final itu menjadi momen penting bagi kami karena terakhir kali Sout­hampton juara. Tentu juga penting karena ini kesempatan untuk memberikan kebanggaan kepada pendukung kami,” ujar Puel.

Southampton mungkin masih tetep dilabeli bukan tim unggulan. Namun, pelatih asal Prancis itu yakin timnya akan memberikan perlawanan cukup ketat bagi Paul Pogba dan kolega. Lima pertemuan terakhir kedua tim, United memang lebih dominan dengan tiga kemenangan. Namun, Southampton bukan lawan mudah bagi United karena mereka mampu mencuri kemenangan dalam dua pertandingan lainnya.

Jeda yang cukup panjang, sekitar dua pekan, tentu menguntungkan Sout­hampton saat menghadapi laga final. Kondisi fisik pemain Southampton dipastikan lebih baik ketimbang pemain United yang baru saja pulang dari kunjungan mereka ke Saint-Etienne di ajang Lige Europa tiga hari lalu.

“Dua minggu waktu yang lama untuk persiapan tim. Kami dapat menjaga kebugaran dan menemukan keseimbang­an tim. Ini akan membantu kami mencoba memainkan permainan terbaik,” tutupnya. (Goal/AFP/Guardian/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya