Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SETELAH kalah di laga perdana, Bhayangkara FC membuka peluang lolos ke perempat final Piala Presiden 2017. Saat menghadapi PS TNI dalam lanjutan penyisihan Grup B di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, kemarin, Bhayangkara FC menang tipis 2-1.
Dua gol Bhayangkara FC disumbang Jajang Mulyana menit ke-27 dan Evan Dimas (40’). Gol balasan PS TNI dicetak Manahati Lestusen dari titik penalti menit ke-37.
Kemenangan tersebut membuat Evan Dimas dan kawan-kawan sementara telah mendulang tiga poin dari dua laga. Di pertandingan pertama, Bhayangkara FC dibekap Arema Malang 0-2.
“Kami tampil lebih baik jika dibandingkan dengan laga pertama. Peluang kami untuk lolos masih terbuka,” jelas pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy.
Bagi PS TNI, kekalahan tersebut menutup peluang lolos ke babak selanjutnya setelah di laga pertama mereka juga menelan kekalahan dari Persija Jakarta. “Harapan untuk lolos sudah habis. Namun di laga terakhir (melawan Arema) kami akan tetap fight demi harga diri,” ujar pelatih PS TNI Mustaqim.
Di laga lain, Arema FC harus berbagi angka dengan Persija setelah bermain 1-1. Persija unggul lebih dulu melalui Jonathan Bernardo menit ke-12 sebelum disamakan Arema melalui Cristian Gonzales menit ke-23. Dengan hasil tersebut, Arema dan Persija kini sama-sama telah mendulang empat poin.
Sementara itu, PSSI secara khusus telah menggelar paparan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait dengan realisasi permintaan Presiden Joko Widodo dalam program Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional. Paparan PSSI itu kemudian dijadikan bahan bagi Kemenpora untuk menyiapkan draf awal instruksi presiden (inpres) dalam rapat pleno lintas kementerian dan lembaga yang menurut rencana berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, besok.
Deputi IV Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan PSSI menitipkan tiga hal untuk dimasukkan ke draf inpres tersebut. Pertama soal infrastuktur dengan penekanan pembangunan stadion berstandar FIFA. Saat ini hanya dua stadion di Indonesia yang telah memenuhi persyaratan tersebut, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Kedua perihal penganggaran seperti bantuan kepada PSSI. Ketiga aspek pembinaan usia muda yang sering kali berseberangan dengan aspek lain semisal pendidikan.
Tentang dana untuk memuluskan program itu, Gatot belum dapat menjawabnya. Namun, pemerintah telah mengantisipasi mengucurkan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan juga menyertakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (Sat/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved