Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Aroma Heavy Metal Hadir di Anfield

Eko Rahmawanto/R-4
10/10/2015 00:00
Aroma Heavy Metal Hadir di Anfield
(AFP/PAUL ELLIS)
KONTRIBUSI Juergen Klopp untuk Borussia Dortmund layak diacungi jempol.

Selain dibuktikan dengan barisan trofi itu, Klopp sudah membawa perubahan besar-besaran untuk Dortmund.

Selama membesut Dortmund, dia dikenal dengan filosofi gegenpressing, yakni sebuah filosofi permainan yang menganut penekanan dengan tingkat tinggi hingga lawan kesulitan mengembangkan permainannya.

Konsekuensinya, Klopp harus menyiapkan pemain-pemain muda yang mempunyai stamina sip.

Salah satu yang pernah tercatat, dia pernah menurunkan tim dengan rekor rata-rata usia termuda sepanjang sejarah Liga Champions, yakni 22,9 tahun, pada 2011.

Bagaimana dengan Liverpool?

Untuk sisa musim ini tentu tidak bisa memainkan filosofinya itu.

Amat mungkin dengan kontrak hingga tiga tahun ke depan, pelatih kelahiran Stuttgart, 16 Juni 1967, baru bisa memainkannya tahun depan.

Lalu apa lagi selain gegenpressing?

Yang pasti tidak ada kamus di benak Klopp soal tiki-taka dan kick and rush.

Apa itu kick and rush? Sederhananya begini, dalam sepak bola kick and rush, bola secepatnya ditendang ke kotak penalti untuk menciptakan kemelut di mulut gawang.

"Saya tidak akan pernah memainkan irama seperti itu karena saya lebih menyukai musik metal, heavy metal," kata Klopp soal gaya yang akan diusung di Liverpool.

"Saya tidak suka menang dengan 80% penguasaan bola. Buat saya, itu tidak cukup. Sepak bola petarung bukan sepak bola yang kalem, itulah yang saya suka. Di Jerman kami menyebutnya 'sangat Inggris'--hari yang diguyur hujan, lapangan yang becek, 5-5, wajah semua orang kotor, lalu semuanya pulang dan tidak bisa bermain sampai beberapa pekan ke depan."

Gaya heavy metal Klopp di Liverpool akan dimulai saat melawan Tottenham Hotspur di White Hart Lane, Sabtu (17/10).

Dengan dibantu dua asistennya semasa di Dortmund, yakni Zeljko Buvac dan Peter Krawietz, mampukah Klopp mengembalikan kejayaan the Reds? Patut kita tunggu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya