Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Auckland City Sangat Gembira Meski Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub

Basuki Eka Purnama
26/6/2025 06:10
Auckland City Sangat Gembira Meski Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub
Skuad Auckland City yang berlaga di Piala Dunia Antarklub(AFP/Federico Parra)

MANAJER Auckland City Paul Posa mengatakan timnya 'sangat gembira' dengan hasil imbang 1-1 pada laga terakhir Grup C Piala Dunia Antarklub melawan Boca Juniors di Stadion Nashville, Tennessee, Rabu (25/6) WIB.

Torehan satu poin ini sudah sangat cukup membuat tim amatir dari Selandia Baru itu merasa sangat bahagia meski tersingkir dari Piala Dunia Antarklub karena menghuni posisi juru kunci Grup C.

"Saya berasal dari kota kecil, jauh dari sini dan sangat berbeda dengan lingkungan ini. Jadi ini seperti mimpi," kata pencetak gol Auckland City Christian Gray setelah pertandingan.

Gray mencetak gol pada menit ke-52 setelah timnya tertinggal satu gol pada babak pertama lewat gol bunuh diri kiper Nathan Garrow. 

Gol pria yang juga berprofesi sebagai guru di Selandia Baru itu tercipta dari dua tembakan tepat sasaran yang dilakukan Auckland selama 90 menit.

Jumlah tembakan Auckland sangat jauh dibandingkan tembakan yang dilesatkan Boca Juniors, yang pada pertandingan ini menciptakan 41 tembakan yang 10 di antaranya tepat sasaran. 

Pembeda pada laga ini adalah Garrow. Meskipun mencetak gol bunuh diri, ia mematahkan 10 tembakan dari Boca.

Skuad Auckland City, yang terdiri dari guru, pengemudi pengiriman barang, sampai pedagang, telah membayar harga yang mahal untuk ambisi besar mereka bermain di Piala Dunia Antarklub.

ESPN menyebut banyak pemain yang mendanai partisipasi mereka sendiri sambil melakukan pekerjaan sehari-hari. Kondisi ini sangat kontras dengan kondisi pemain-pemain yang mereka lawan, yang semuanya sudah hidup dari sepak bola.

"Anda tidak dapat mulai menjelaskan peluang yang kami hadapi," kata pelatih Auckland Paul Posa. "Klub kami kecil tetapi memiliki hati yang besar. Kami mendapatkan sesuatu hari ini dari turnamen, yang merupakan hadiah yang pantas bagi semua orang yang telah bekerja di  balik layar."

Lebih lanjut, Gray mengatakan turnamen Piala Dunia Antarklub sebagai bayaran yang pantas dari apa yang mereka lakukan selama empat tahun terakhir, setelah timnya menjadi juara Liga Champions Oseania empat musim beruntun.

"Itu perjalanan yang sulit. Kami mengalami beberapa hasil yang sulit, tetapi saya senang untuk tim dan para pemain. Saya pikir kami
pantas mendapatkannya," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya