Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku mendapat perlakuan rasial saat timnya mengalahkan klub asal Meksiko, Pachuca, dengan skor 3-1 di Piala Dunia Antarklub 2025.
Insiden terjadi di masa injury time, saat Rudiger terlibat benturan dengan kapten Pachuca, Gustavo Cabral. Pemain asal Jerman itu mengklaim dilanggar dan langsung melaporkan insiden tersebut kepada wasit Ramon Abatti Abel. Sang wasit kemudian menyilangkan tangan di depan dada—gestur resmi FIFA untuk mengaktifkan protokol anti-rasisme.
Hingga kini belum jelas apakah dugaan pelecehan rasial itu berasal dari pemain lawan atau penonton di tribun.
FIFA memiliki prosedur tiga langkah dalam menangani kasus rasisme di lapangan: menghentikan pertandingan, menangguhkannya, hingga membatalkan laga jika insiden terus berlanjut. Namun, pertandingan tetap dilanjutkan dan berakhir tak lama setelah insiden terjadi. Meski sempat terjadi adu argumen antar pemain setelah peluit akhir dibunyikan.
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menyatakan dukungannya terhadap Rudiger. “Itu yang dikatakan Rudiger, dan kami mempercayainya,” ujarnya. “Sikap nol toleransi sangat penting dalam situasi seperti ini. FIFA kini sedang menyelidiki. Saya tidak bisa berkomentar lebih jauh.”
Rudiger, yang pernah menyuarakan kekecewaannya terhadap minimnya perubahan usai berbagai kampanye anti-diskriminasi di sepak bola saat masih membela Chelsea pada 2021, menegaskan akan terus berjuang melawan rasisme.
Ironisnya, pekan lalu FIFA dikritik sejumlah aktivis karena dianggap menghapus pesan-pesan anti-rasisme dari materi resmi Piala Dunia Antarklub tahun ini. (BBC/Z-2)
Pemain Real Madrid Antonio Rudiger terlihat sangat marah setelah beradu argumen dengan pemain Pachuca Gustavo Cabral dan langsung berbicara kepada wasit asal Brasil, Ramon Abatti Abel.
PEMAIN Pachuca, Gustavo Cabral, setelah adanya tuduhan bahwa ia mengeluarkan komentar bernuansa rasial kepada pemain Real Madrid, Antonio Rudiger.
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku menjadi korban pelecehan rasial dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan klub Meksiko, Pachuca, yang dimenangkan Madrid 3-1,
Skorsing enam laga Antonio Rudiger itu akan dijalani di laga La Liga, yang berarti akan berlanjut ke musim depan.
Antonio Rudiger terancam sanksi berat tidak hanya memperoleh skorsing di Copa del Rey musim depan, namun juga sisa pertandingan La Liga musim ini.
Kerusuhan di Irlandia Utara masih terjadi. Ketegangan dipicu dugaan kasus kekerasan seksual dan meluas menjadi kekerasan rasial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved