Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TIDAK ada yang lebih menyakitkan bagi seorang pelatih selain melihat kegagalan tim asuhannya.
Hal itu pun dirasakan Vicente del Bosque Gonzalez.
Kegagalan tim nasional Spanyol di Piala Eropa 2016 terasa begitu melukai mantan arsitek Real Madrid itu.
Apalagi, sebelumnya mereka juga pernah mengalami kejadian yang memilukan di Piala Dunia 2014, yaitu tersingkir lebih awal.
Bagi Del Bosque, bukan kegagalan itu sebenarnya yang membuat dirinya meninggalkan La Furia Roja, melainkan ketidaknyamanan hiduplah yang membuat dia harus mereformasi diri.
Berbagai kritik pedas memang terus menghampiri juru taktik berusia 65 tahun itu, terutama sejak kegagalannya di Piala Dunia 2014.
Kondisi itu membuat ia tidak nyaman.
Ia sebenarnya sudah berniat mengundurkan diri seusai Piala Dunia 2014.
Namun, niatnya ditahan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Selain itu, ia juga berniat memulihkan reputasinya di Piala Eropa 2016.
Sayangnya, ambisi Del Bosque tinggal ambisi.
Sergio Ramos dan kawan-kawan hanya mampu melangkah sampai babak 16 besar setelah dihentikan Italia 0-2.
Kini tidak ada lagi yang bisa menghalangi niat sang juru taktik.
Kepada stasiun radio RNE di Spanyol, Del Bosque mengaku tidak pernah ragu meninggalkan tim 'Matador'.
"Tanpa keraguan, saya tidak ada niat untuk tetap menjadi pelatih, tetapi Anda harus berhati-hati. Hasil apa pun di Piala Eropa, saya tidak ragu dengan bagaimana masa depan saya," ujar Del Bosque.
Nama Del Bosque melejit seusai keberhasilannya membawa Spanyol meraih gelar Piala Dunia pertama mereka pada 2010.
Keberhasilannya membawa pulang Piala Eropa 2012 pun semakin memupuk harapan masyarakat Spanyol untuk kembali mempertahankan gelar juara.
Butuh penyegaran
Sebelum keputusan mundur Del Bosque itu, suara-suara yang menginginkan adanya suksesi di jajaran kepelatihan timnas Spanyol memang sudah menggema.
Mereka beralasan sudah sudah saatnya terjadi penyegaran di tubuh La Furia Roja jika tidak mau tergilas.
Tidak kurang bek Gerard Pique menyebut bahwa gaya permainan mereka sudah ketinggalan zaman.
Karena itu, mereka harus segera bertransformasi.
"Saya pikir kami harus mengubah gaya permainan kami karena lawan sudah mempelajari taktik kami," ujarnya.
Sampai saat ini, RFEF memang belum mengumumkan secara resmi siapa suksesor Del Bosque.
Beberapa nama pun kini mulai disebut-sebut sebagai arsitek anyar La Furia Roja.
Salah satunya mantan pelatih klub Granada, Joaquin Caparros. (AFP/AP/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved