Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEMPAT terseok-seok menjelang kick-off Piala Eropa 2016, timnas Jerman kini menjadi skuat dengan pertahanan terkuat di Prancis.
Der Panzer menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan di empat pertandingan, tiga di fase grup dan satu di 16 besar.
Alarm bahaya di lini belakang tim Jerman 'berbunyi' setelah mereka kalah 1-3 dari Slovakia di laga persahabat-an terakhir.
Saat sampai di Prancis pun, Loew tak bisa memainkan Mats Hummels yang cedera paha, juga Antonio Ruediger yang cedera ligamen di sesi pertama latihan.
Saat pertandingan pembuka Grup C melawan Ukraina, Loew memilih Shkodran Mustafi untuk menjaga titik pertahanan tim.
Bek Valencia itu tak hanya sukses menjalankan peran, tapi juga menyumbang satu gol.
Loew lalu mengganti Mustafi dengan Hummels di laga kedua kontra Polandia.
Kendati baru kembali dari cedera, bek Borussia Dortmund itu terbukti membuat pertahanan Der Panzer kukuh dalam sekejap dan hingga saat ini belum kemasukan satu bola pun.
Puncaknya saat melakoni laga 16 besar, juara dunia 2014 itu berhasil menuntaskan dendam dengan menyingkirkan Slovakia 3-0.
Usut punya usut, Manuel Neuer dkk ternyata meniru sistem bertahan yang dianut Spanyol.
Prinsipnya, lawan tidak akan mungkin mencetak angka jika mereka tidak memiliki bola.
Loew pun menginstruksikan pasukannya untuk selama mungkin menguasai bola.
Sejauh ini, Die Mannschaft memang menjadi tim yang paling mendominasi bola dengan statistik 64%.
Kombinasi Hummels-Jerome Boateng pun menerima banyak pujian atas kerja mereka.
"Mereka telah menjaga pertahanan dengan sangat baik dan hampir selalu memenangi setiap perebutan bola," ujar Loew.
Meskipun demikian, tanpa mengurangi hormat pada lawan-lawan Jerman sebelumnya, Loew menandaskan kemampuan timnya menguasai bola juga karena level lawan yang belum sepadan.
Skenario berbeda disiapkan olehnya untuk mengantisipasi Italia di perempat final.
"Dengan segala hormat, lawan kami sejauh ini bukanlah patokan. Kami menyerang lebih awal dan memaksa lawan untuk memainkan bola-bola panjang. Hal itu tidaklah mungkin dilakukan sekarang karena tim berkualitas menanti kami di perempat final," ujar Loew.
Berbeda dengan Italia
Masih jelas dalam ingatan bahwa Jerman disingkirkan Italia di semifinal Piala Eropa 2012.
Tahun ini, skuat besutan Antonio Conte itu pun datang ke 8 besar dengan predikat tim dengan pertahanan terbaik.
Gli Azzurri memang dibobol satu gol oleh Irlandia di laga terakhir Grup E.
Namun, kala itu, Conte menurunkan skuat lapis kedua, termasuk mengistirahatkan pilar-pilar lini belakangnya, semisal Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, dan kiper Gianluigi Buffon.
Hummels menyatakan terdapat perbedaan signifikan antara sistem bertahan Jerman dan Italia.
"Italia masih bertahan cukup dalam dan kental dengan gaya catenaccio, sedangkan kami menerapkan pertahanan ketat dengan menjaga lawan agar tidak mendekati gawang kami," ujar pemain berusia 27 tahun itu.
Di Piala Eropa 2016 inilah pertama kalinya Jerman tampil tanpa kebobolan dalam empat laga beruntun sejak Piala Dunia 1978.
Kala itu, Sepp Maier-lah yang berdiri di bawah mistar Der Panzer. (UEFA/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved