Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

La Nati Ingin Cetak Sejarah

Rifaldi Putra Irianto
18/11/2022 05:20
La Nati Ingin Cetak Sejarah
(Timnas Swiss AFP/FABRICE COFFRINI)

TIMNAS Swiss telah merilis daftar pemain yang bakal dibawa ke Piala Dunia 2022. Sebanyak 26 pemain terbaik Swiss telah ditetapkan pelatih Murat Yakin untuk mengarungi pertarungan di ajang yang akan berlangsung di Qatar itu.

Dalam daftar pemain yang dirilis, nama Xherdan Shaqiri menjadi pemain yang paling berpengalaman di skuad 'La Nati'. Lalu juga ada bintang Arsenal Granit Xhaka yang bakal mengarungi perjalanannya di Piala Dunia untuk ketiga kalinya bersama Swiss.

Selain itu, ada tujuh pemain yang bakal menjalani debut pertama mereka bersama Swiss di Qatar nanti, yakni Michel Aebischer, Fabian Frei, Ardon Jashari, Philipp Kohn, Noah Okafor, Renato Steffen, dan Fabian Rieder.

"Kami dimanjakan dengan pilihan di beberapa posisi. Banyak pemain telah memberikan penampilan yang meyakinkan dalam beberapa pekan dan bulan terakhir. Namun, pada akhirnya saya harus membatasi diri pada 26 nama," ucap Yakin dalam keterangan resmi klub.

Dengan 26 nama yang telah dipilih tadi, pelatih berusia 48 tahun itu optimistis negaranya bakal melangkah jauh di Piala Dunia tahun ini. Yakin pun bertekad menulis sejarah baru untuk 'La Nati' di Qatar.

"Saya yakin 26 pemain ini akan bisa membantu kami mencapai tujuan kami. Bersama kita ingin menulis sejarah. Untuk penggemar kami dan untuk negara kami yang indah dan beragam," tegasnya.

Jika melihat daftar pemain, Xhaka tentu bakal kembali menjadi tumpuan. Penampilan bagus Xhaka di Liga Primer Inggris musim ini bisa jadi modal berharga untuknya membawa Swiss melangkah jauh di Piala Dunia.

Sepanjang musim ini di Liga Primer, pemain berusia 30 tahun itu sudah bermain dalam 13 pertandingan dengan koleksi tiga gol dan tiga assist bersama Arsenal. Xhaka juga berhasil membawa timnya memimpin puncak klasemen sementara Liga Primer.

Xhaka mengaku tidak merasa terbebani dengan harapan yang dibebankan kepadanya. Hal itu justru membuatnya semakin bersemangat untuk menampilkan yang terbaik dan melangkah sejauh mungkin di Qatar bersama Swiss.

"Anda tahu, saya biasanya punya ide gila. Saya tidak benar-benar menetapkan tujuan, saya hanya ingin maju sejauh mungkin. Tentu saja, kami harus melewati babak penyisihan grup terlebih dahulu. Setelah itu, saya pikir semuanya mungkin terjadi," ucap Xhaka.

"Kami akan memulai selangkah demi selangkah, pertandingan demi pertandingan. Kami akan melihat apakah itu akan cukup untuk mencapai apa yang benar-benar kami impikan," tegasnya.

Piala Dunia tahun ini akan menjadi Piala Dunia ke-12 untuk Swiss, dengan pencapaian terbaik mereka ialah mencapai babak perempat final pada tiga penyelenggaraan, yakni 1934, 1938, dan 1954. Pada edisi 2018, mereka hanya mampu mencapai babak 16 besar.

Dalam petualangan mereka di Qatar, Swiss tergabung dalam Grup G yang berisi Brasil, Serbia, dan Kamerun. Meski ada dalam grup yang berisi lawan-lawan yang tidak mudah dihadapi, Swiss memiliki kesempatan untuk lolos ke fase gugur. Apalagi Swiss di Piala Dunia 2018 juga pernah satu grup dengan Brasil dan Serbia.

"Ini jelas grup yang kuat. Kami sedikit tahu dengan kekuatan Brasil dan Serbia karena kami sudah melakoni pertandingan saat satu grup dengan mereka di Piala Dunia 2018. Kami belum pernah bermain melawan Kamerun, itu yang membuatnya menarik di grup ini," terang Xhaka.

 

Perkuat lini pertahanan

Saat berbicara terkait dengan persiapan skuadnya menuju Piala Dunia, Xhaka menyebut 'La Nati' terus melakukan penguatan pada lini pertahanan. Karena tergabung ke dalam grup yang berisi tim-tim tangguh, pertahanan yang kuat tentu menjadi hal penting yang harus diperhatikan

Jika kembali melihat perjalanan Swiss di babak kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa, Swiss sejatinya sudah menunjukkan pertahanan yang luar biasa. Mereka tercatat tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan di Grup C Zona Eropa.

Dari 8 pertandingan, mereka berhasil meraih 5 kemenangan, 3 kali imbang, dan tidak pernah kalah serta mengumpulkan 18 poin. Di babak kualifikasi, Swiss juga berhasil menyingkirkan timnas Italia.

"Dia (Yakin) ingin pertahanan kami lebih kompak dan kebobolan lebih sedikit. Namun, dia ingin melihat kami melakukan apa yang membuat kami kuat, yaitu memainkan sepak bola kami. Jika Anda melihat kampanye kualifikasi kami, kami melakukan segalanya dengan benar," kata Xhaka.

Sementara itu, kiper Swiss, Yann Sommer, berpesan kepada timnya untuk tetap percaya diri dalam mengarungi perjalanan di Piala Dunia nanti. Meski tergabung dalam grup yang tidak mudah, dia meminta skuadnya untuk tidak khawatir.

Sommer mengungkapkan kepercayaan diri yang ditampilkan skuadnya pada kualifikasilah yang membawa mereka melaju ke babak utama. Karena itu, dia meminta skuadnya untuk kembali tampil dengan percaya diri demi hasil terbaik di Qatar.

Sommer juga menyatakan Yakin telah memberikan catatan positif untuk Swiss. Dia optimistis Yakin akan kembali memberikan catatan positif untuk negaranya di Piala Dunia tahun ini. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya