Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
ADENOR Leonardo Bacchi alias Tite diyakini bisa membawa Brasil mengulangi kejayaan 20 tahun lalu pada Piala Dunia. Dia dinilai sosok yang paling tepat untuk memimpin Brasil, tim dengan kumpulan pesepak bola paling berbakat sejagad untuk meraih trofi keenam dari Piala Dunia di Qatar yang akan dimulai akhir pekan ini.
Tite yang terkenal dengan figur bapak dan motivator di dalam tim ditunjuk menggantikan Carlos Dunga pada 2016. Rekornya sejak saat itu sangat mengesankan. Dia membantu 'Tim Samba' memenangi tiga perempat pertandingannya sebagai pelatih dan membawa Brasil ke rekor kualifikasi Piala Dunia tak terkalahkan dengan 45 poin dari 17 pertandingan.
Hanya satu hal yang tersisa untuk dicapai Tite, yakni trofi Piala Dunia. Dalam pergelaran sebelumnya, di Rusia pada 2018, dia hanya mampu mengantar timnya sampai perempat final. Tite pun percaya peruntungannya akan berbeda pada tahun ini.
"Saya telah memenangi segalanya dalam karier saya, semua yang hilang ialah Piala Dunia," kata Tite.
Banyak penggemar dan mantan bintang mencap gaya tim besutan Tite menerapkan taktik ultra-defensif. Meski demikian, telah lahir 166 gol yang dicetak dalam 76 pertandingan dengan hanya 27 kebobolan dalam 57 kemenangan, 14 seri, dan 5 kekalahan.
Terlepas dari rekor impresif Tite, Brasil sebenarnya kekurangan jam terbang melawan negara-negara Eropa sejak Piala Dunia 2018. Akibat pandemi covid-19, mereka hanya bertanding sekali melawan timnas asal Eropa, yakni Republik Ceko, dengan kemenangan 3-1. Tite sempat meminta lebih banyak laga persahabatan dengan negara 'Benua Biru' ke federasi, tetapi tidak bisa direalisasikan.
'Apa gunanya menempatkan lima pertandingan melawan Tunisia dan mengalahkan Korea Selatan jika kita tidak tahu bagaimana saingan utama kita bermain', tulis Paulo Cezar Caju, mantan gelandang Brasil.
Tite menerima kritikan itu. Ia percaya dengan bintang mudanya, seperti Vinicius Junior, Antony, dan Raphinha. Mereka di Qatar nantinya akan bergabung bersama para veteran Thiago Silva, Marquinhos, dan Casemiro.
Tite juga sudah mengumumkan 26 nama pemain yang akan dibawa ke Qatar. Hal yang paling disorot ialah Tite membawa sembilan penyerang sekaligus dalam formasi 4-2-3-1 andalannya. Neymar Jr merupakan pemain yang menjadi pemimpin serangan 'Tim Samba' dengan dukungan Vinicius, Gabriel Martinelli, Rodrygo, Richarlison, dan Raphinha.
Mereka diharapkan bisa mengikuti jejak triumvirat Brasil, yakni Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho. Mereka bertiga tercatat membuat Brasil mengangkat hadiah terbesar dalam sepak bola di Piala Dunia 2002 yang digelar di Jepang dan Korea Selatan. Ronaldo dkk saat itu begitu dominan dengan menyapu bersih semua laga dengan kemenangan sejak babak grup hingga final. Mereka mencetak rerata 2,57 gol setiap laga lewat permainan menyerang ditambah dengan talenta individu yang memukau.
"Akan ada kesempatan untuk semua (pemain). Siapa pun harus siap. Kami mungkin butuh karakter yang berbeda di setiap laga. Tim perlu penyesuaian terus-menerus agar bisa memainkan cara kami,” kata pelatih berusia 61 tahun itu.
Variasi pemain sudah dibutuhkan sejak babak Grup G. Brasil akan menghadapi lawan dengan karakter berbeda, yaitu dua tim Eropa yang pernah dihadapi pada fase grup Piala Dunia 2018, Swiss dan Serbia, serta satu tim Afrika, Kamerun.
Lampaui rekor pele
Neymar menegaskan telah mempersiapkan sejak lama untuk memastikan dalam kondisi puncak untuk memimpin Brasil di Qatar. Pemain berusia 30 tahun itu kerap kesulitan memenuhi ekspektasi dan terhambat oleh cedera sejak bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dari Barcelona pada 2017 dengan rekor transfer 222 juta euro.
Belum lama ini, Neymar mengatakan bahwa Qatar bisa menjadi Piala Dunia terakhirnya saat ia berjuang dengan tuntutan bermain sepak bola di level tertinggi. "Saya telah membangun sejarah panjang di tim nasional dan pastinya saya ingin menyelesaikannya dengan baik," kata Neymar.
Neymar hanya berjarak dua gol untuk menyamai pencetak gol terbanyak Brasil sepanjang masa, Pele, dengan 77 gol. Di Qatar, rekor itu sangat terbuka untuk dilewati. "Ini lebih dari yang saya bayangkan daripada yang saya impikan. Saya tidak pernah memikirkan angka, saya tidak pernah ingin menyalip siapa pun, memecahkan rekor. Saya selalu hanya ingin bermain sepak bola," ujarnya.
Dalam tiga bulan pertama musim ini di PSG, performa Neymar menjadi pertanda baik dalam upaya Brasil untuk memenangi trofi keenam Piala Dunia. Neymar telah mencetak 15 gol dalam 19 pertandingan sejauh ini untuk PSG serta memberikan banyak assist untuk rekannya, Lionel Messi dan Kylian Mbappe. (AFP/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved