Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bukan hanya Andalkan Satu Pemain

(AFP/Sat/R-4)
30/6/2016 02:10
Bukan hanya Andalkan Satu Pemain
(AP Photo/Martin Meissner)

TIM nasional Portugal identik dengan Cristiano Ronaldo, sedangkan Polandia kerap dikaitkan dengan nama besar Robert Lewandowski. Namun, dua pelatih tim nasional itu paham bahwa kesuksesan skuat bukan hanya bergantung pada satu pemain. Sejauh ini, pelatih Polandia Adam Nawalka terbilang sukses menerjemahkan filosofi itu dalam timnya. Hingga laga 16 besar kontra Swiss lalu, Lewandowski belum juga mencetak gol, tapi the White Eagles tetap berhasil mengunci dua kemenangan dan dua imbang lewat gol Jakub Blaszczykowski (2) dan Arkadiusz Milik (1).

Meski masih minim dalam jumlah gol ke gawang lawan, Polandia punya resep rahasia lainnya, yakni kesolidan lini belakang. Di fase grup, mereka menjadi satu dari dua tim yang belum kebobolan selain Jerman dan hanya kemasukan satu di 16 besar. Bukan tak mungkin, kuatnya lini belakang bakal berlanjut di partai kontra Portugal. Nawalka pun sudah siap jika pertandingan kembali harus berlanjut hingga babak adu penalti, seperti yang terjadi di perdelapan final kontra Swiss lalu, saat kelima algojo yang ditunjuknya sukses menjalankan tugas.

"Untuk setiap pertandingan fase gugur, kami selalu menyiapkan kemungkinan adu penalti. Kami akan pastikan eksekusi penalti itu dilakukan dengan cara seindah mungkin," tandasnya. Kontras dengan Polandia, Portugal justru memiliki pekerjaan rumah besar di sektor pertahanan. Di babak grup, Seleccao das Quinas kejebolan empat gol, satu oleh Islandia dan sisanya oleh Hongaria. Meskipun demikian, kritik terbesar untuk pelatih Portugal, Fernando Santos, ialah ketidakmampuannya mengolah lini depan.

Memiliki striker sekelas Cristiano Ronaldo plus dukungan striker asal Fenerbahce, Nani, Portugal baru mengoleksi lima gol, tiga di antaranya ke gawang Hongaria dan satu dicetak di babak perpanjangan waktu. Belum lagi, sistem permainan yang terlalu mengandalkan Ronaldo. Santos pun dikritik menerapkan sistem yang mematikan kreativitas lini tengahnya, tapi anggapan itu dibantah Nani. "Kami semua sangat termotivasi untuk melaju sejauh mungkin," tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya