Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SUDAH 36 tahun publik Kanada tidak mendengar lagu kebangsaan di panggung Piala Dunia. Untuk pertama kalinya sejak 1986, lagu itu kembali terdengar lagi di Qatar, dimulai dengan pertandingan pembukaan melawan Belgia pada 23 November. Sejarah itu tentu tidak akan disia-siakan dengan hanya sebagai tim pelengkap di Grup F Piala Dunia 2022.
Saat menjadi peserta Piala Dunia 1986, tim berjuluk Les Rouges itu tak pernah memenangi tiga pertandingan dan finis di posisi terbawah grup, yang diisi Uni Soviet, Prancis, dan Hongaria. Kini situasinya berbeda. Mereka berhasil merebut tiket ke Qatar setelah menjadi juara grup di Zona CONCACAF.
Satu-satunya kesamaan yang dimiliki timnas Kanada 1986 dan tim 2022 yang bermain di Qatar ialah lencana di dada mereka. Hal itulah yang dibangun pelatih John Herdman, sosok pelatih yang meningkatkan kualitas timnas Kanada hingga lolos ke Piala Dunia 2022.
John Herdman, menjadi sosok penting di balik keberhasilan timnas Kanada melaju ke Piala Dunia 2022. Pria berkebangsaan Inggris itu bukan orang baru di skuad Kanada karena sebelumnya menangani timnas putri. Pelatih berusia 46 tahun tak punya catatan bagus sepanjang kariernya di dunia sepak bola. Dia hanya pernah bermain untuk tim amatir, Hibiscus Coast.
Namun, Herdman berjasa membawa timnas putri Kanada merebut medali perunggu pada Olimpiade 2012 London dan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Prestasi gemilang itu membuat Herdman akhirnya ditunjuk menukangi timnas putra Kanada pada 8 Januari 2018.
Bersama Herdman, Kanada telah mengalami peningkatan di panggung dunia dalam empat tahun terakhir. Pada 2021, tim naik dari peringkat 72 dunia menjadi peringkat 40 dunia dan tahun ini ada di peringkat 33. Timnas Kanada mencatatkan 30 kemenangan, empat kali seri, dan sembilan kekalahan bersama Herdman.
Persaudaraan
Fondasi timnas Kanada ialah ikatan yang mendalam di antara pemain berbakat. Ketika ditanya bagaimana generasi pria Kanada itu bersatu, bagaimana mereka tetap termotivasi selama babak kualifikasi, dan apa yang membantu mereka membawa Kanada kembali ke Piala Dunia, jawaban para pemain selalu sama, yaitu 'persaudaraan'.
Kanada yang bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, bersama Amerika Serikat, dan Meksiko, memang tidak mendominasi selama fase kualifikasi. Bahkan, di putaran tiga kualifikasi Zona CONCACAF, hanya meraih empat kali seri dan sekali menang. Namun, memasuki 9 laga berikutnya, timnas Kanada terlihat tampil stabil hingga akhirnya bisa memuncaki klasemen akhir kualifikasi.
Namun, Herdman jelas memahami bahwa Kanada tidak bisa begitu saja puas dengan kembali ke Piala Dunia setelah kemarau panjang. Timnya harus menang di setiap laga. Dengan kata lain, mereka harus percaya pada slogan 'kita bisa' yang mereka gaungkan di media sosial sejak kembali berlaga di Piala Dunia.
"Saya pikir pada saat kita sampai ke Piala Dunia dan seperti yang saya katakan kepada pemain, kita tidak akan mendapatkan hadiah. Anda harus mengambil momen Anda,” kata Herdman.
Sementara itu, Alphonso Davies merupakan pemain yang menjadi andalan Kanada di Qatar nanti. Di negeri dengan hoki es sebagai olahraga utama itu, Davies justru mempertontonkan bakat besar di sepak bola. Bek sayap kiri Bayern Muenchen diharapkan bisa menjadi bagian penting kembalinya Kanada ke Piala Dunia.
"Davies merupakan pengungsi perang dari Afrika Barat yang lantas dalam perjalanan hidupnya sukses menjadi juara Liga Champions dan trofi Bundesliga Jerman ketika masih berusia 22 tahun. Maka, saya yakin, dia berpikir (akan) memenangi Piala Dunia. Itulah paradigma generasi baru Kanada,” kata Herdman.
Namun, ada masalah yang dihadapi Davies untuk menyambut ajang akbar itu, yakni menderita cedera dalam laga kontra Hertha Berlin, Sabtu (5/11). Pada laga yang berakhir dengan kemenangan Die Bayern, 3-2 itu, Davies sempat membuat cemas klubnya, termasuk timnas Kanada. Namun, pihak Bayern telah memastikan, cederanya itu tidaklah sampai mengancam persiapannya ke Piala Dunia Qatar.
"Saya merasa agak gugup (tampil di Piala Dunia Qatar 2022). Mari pergi dan memperlihatkan kemampuan terbaik,” kata Davies.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved