Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

SUDUT PANDANG: Semarak Jersey Warnai Euro

Briyan B Hendro
29/6/2016 06:25
SUDUT PANDANG: Semarak Jersey Warnai Euro
(AFP/PHILIPPE MARCOU/PASCAL GUYOT; DOK. ADIDAS)

PRANCIS, negeri dengan ibu kota yang menjadi salah satu pusat mode dunia, kembali menjadi tuan rumah perhelatan sepak bola negara-negara Eropa. Berbicara mode berarti berbicara mengenai pakaian. Dunia mode dalam dunia sepak bola secara tak langsung menyinggung pakaian yang dikenakan para pemain di atas rumput atau lazim disebut jersey.

Tercatat ada tujuh apparel yang digunakan di Piala Eropa yang pertama kali diikuti 24 negara itu. Apparel asal Jerman, Adidas, terbanyak digunakan, yaitu 9 negara. Lalu ada Nike yang digunakan 6 negara, disusul Puma 5 negara, dan 4 apparel lainnya yaitu Macron, Joma, Umbro, dan Errea berbagi angka masing-masing digunakan 1 negara.

Belgia, tim yang kali ini dijadikan unggulan karena generasi emas mereka, tampil mengejutkan pada desain jersey away. Terinspirasi oleh desain jersey atlet balap sepeda mereka yang sering menjadi juara di berbagai kompetisi dunia, tampilan desain jersey away yang digunakan Eden Hazard dkk di lapangan hijau sama dengan yang digunakan Sven Nys, Philippe Gilbert, dan Tom Boonen di aspal jalanan.

Selain itu, jersey tersebut ingin menunjukkan bahwa Belgia sebagai salah satu surga bagi para pengguna sepeda karena begitu populer­nya kendaraan itu di sana. Jersey yang dikeluarkan Adidas itu berwarna dasar biru muda dengan tiga garis horizontal dari warna bendera Belgia, hitam, kuning, dan merah di dada.

Jersey away Belgia perdana digunakan di perdelapan final Piala Eropa 2016, saat Belgia melawan Hongaria. Belgia pun mampu membuktikan filosofi spirit juara pada jersey away dengan melumat Hongaria dengan skor telak 4-0.

Tim unggulan lainnya, Jerman, juga tampil mengejutkan pada desain jersey away mereka. Jersey yang dirilis pada November 2015 ini berwarna dasar abu-abu gelap membentuk striping horizontal dan warna hijau gelap di bagian lengan, serta striping tiga garis khas Adidas di bagian samping, sekilas tampilan jersey away tim ‘Pan­ser’ itu terlihat biasa saja.

Namun, jersey tersebut ter­nyata bisa digunakan secara bolak-balik. Di bagian dalam jersey itu jika dibalik terdapat tulisan besar Adidas serta moto street football terkenal di Jerman, ‘bolzen, kicken, dan pohlen’. Menarik, walau ide itu sebenarnya juga pernah digunakan timnas Inggris ketika Euro 2004 dan Manchester United pada musim 2001/2002 dalam rangka merayakan ulang tahun satu abad usia klub.

Juara bertahan Piala Eropa, Spanyol, juga tidak mau kalah. Seolah menjadikan putih sebagai kanvas, Adidas memberikan desain luar biasa pada jersey tim ‘Matador’. Gabungan bidang segitiga berwarna ku­ning, oranye, dan merah membentuk gradasi di tengah logo timnas Spanyol.

Layaknya karya seni rupa para seniman grafis, desain jersey itu sudah memenuhi unsur seni rupa dalam membentuk nirmana dua dimensi, di antaranya garis, bidang, bentuk, warna, dan gelap terang.

Nirmana terdiri dari dua kata, yaitu ‘nir’ yang bermakna tanpa atau tidak dan ‘mana’ yang berarti bentuk, arti, atau makna. Dengan demikian, jika dijabarkan, nirmana ialah sesuatu yang tadinya tidak mempunyai arti menjadi sebuah karya visual.

Namun nahas, berbeda dengan Belgia, ketika menggunakan jersey away ini Spa­nyol selalu kalah di Piala Eropa 2016, termasuk saat tersingkir oleh Italia di babak 8 besar.

Bagaimana dengan jersey tim tuan rumah? Sebenarnya jersey away timnas Prancis juga tidak kalah menarik, yaitu menggunakan warna dasar putih dengan merah dan biru sebagai warna lengan. Nike bermaksud membangkitkan nasionalisme tim ‘Ayam Jantan’ karena desain jersey tersebut menyerupai bendera Prancis.

Namun, saat pertandingan terakhir Grup A melawan Swiss 20 Juni lalu, Prancis yang sesuai undian pertandingan mendapat jatah sebagai tim tamu, harus menggunakan jersey away karena jersey home Prancis sama gelapnya dengan jersey home timnas Swiss.

Alih-alih menggunakan jersey away dengan warna kebanggaan bangsa tersebut, Prancis malah menggunakan jersey berwarna putih polos yang ternyata ialah jersey away untuk kiper! Ada apa gerangan?

Ternyata desain jersey away Prancis melanggar ketentuan baru UEFA yang tidak mengizin­kan penggunaan warna berbeda pada tiap lengan, kecuali salah satu warna tersebut bagian dari warna utama di jersey.

Aib lain pada jersey tersebut ialah desain dasarnya ternyata menggunakan template yang sama dengan jersey away timnas Amerika Serikat di Copa America 2016. Negeri mode pun seakan kehabisan ide untuk jersey kebanggaan punggawa timnas mereka. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya