Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tahukan Anda: Islandia bukan Satu-Satunya

Mag/R-4
29/6/2016 06:07
Tahukan Anda: Islandia bukan Satu-Satunya
(AFP / Valery HACHE)

TIM nasional Islandia membuat kejutan terbesar di Piala Eropa 2016 dengan menyingkirkan salah satu raksasa sepak bola, Inggris, di 16 besar, kemarin. Ternyata, Inggris tak hanya sekali ini menelan kekalahan memalukan dan bukan hanya Islandia--tim underdog--yang mampu menggulung tim papan atas Eropa.

Skuat ‘Tiga Singa’ tercatat pernah dikebiri 0-1 oleh Republik Irlandia pada fase grup Piala Eropa 1988. Saat itu, Irlandia juga berstatus debutan Piala Eropa. Namun di akhir babak grup, kedua tim tak berhak lolos ke fase berikutnya.

Pada 1992, the Three Lions yang dibesut Graham Taylor kembali harus menelan kekalahan mengejutkan di Piala Eropa saat dikalahkan Swedia 1-2. Inggris memimpin lebih dulu melalui David Platt, tapi kemudian Swedia menyamakan kedudukan melalui gol Jan Eriksson.

Tomas Brolin menambah perolehan gol Swedia di detik-detik akhir dan memastikan the Blue-Yellow menjadi juara Grup A sekaligus memastikan Inggris tak lolos fase grup.

Selain Inggris, raksasa sepak bola lainnya, Jerman, juga pernah merasakan hal serupa. Mereka ditekuk Denmark 0-2 di final Piala Eropa 1992 di Swedia. Kisah Denmark lebih romantis ketimbang dongeng peri karena mereka kala itu seharusnya tidak lolos kualifikasi.

Tim ‘Dinamit’ bisa ikut putaran final karena menggantikan Yugoslavia yang mundur dua minggu sebelum kick-off. Sebulan kemudian, Denmark menjadi juara Piala Eropa 1992.

Tim besar lainnya yang pernah dipermalukan skuat underdog ialah Italia. Gli Azzurri ditaklukkan Republik Ceko 1-2 di fase grup Piala Eropa 1996. Ceko mengalahkan Italia setelah mereka dikalahkan Jerman.

Hal yang sama terjadi di Piala Eropa 2004. Kala itu, Portugal menjadi saksi Yunani sebagai juara baru Eropa setelah menang atas tuan rumah Portugal 1-0 di final. Yunani pun menjadi tim pertama dalam 12 tahun yang menjadi juara Piala Eropa tanpa disangka-sangka, setelah Denmark menandainya pada 1992.

Padahal, Seleccao saat itu bisa dibilang tengah dalam komposisi sempurna bersama Luis Figo dan Rui Costa, Deco, dan Ricardo Carvalho yang tengah di puncak performa, juga Cristiano Ronaldo yang mulai bersinar. Portugal pun menjadi tuan rumah pertama yang tak mampu menang di partai final. (UEFA/Mag/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya