Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
EURO 2016 merupakan panggung akbar yang pas untuk unjuk kebolehan para pesepak bola bersama tim nasional.
Penampilan gemilang mereka pun tak ayal menarik perhatian para pencari bakat klub-klub di seluruh dunia sehingga membuat banderol pemain-pemain itu lebih mahal ketimbang sebelum pesta sepak bola se-Eropa itu dimulai.
Salah satu nama yang paling bersinar ialah gelandang Prancis, Dimitri Payet.
Meski sempat khawatir tak bisa masuk skuat Didier Deschamps di Euro 2016, pemain West Ham itu justru menjadi pria di balik kesuksesan Les Bleus untuk mencapai babak 16 besar hanya dalam dua laga Grup A.
Legenda Prancis sekaligus pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, pun melontarkan pujian setinggi langit.
Meski usianya sudah tak muda lagi, yakni 29 tahun, Payet dinilai punya paket lengkap sebagai gelandang serang.
"Dari perspektif pelatih, Payet paket lengkap seorang gelandang serang. Dia bisa mencetak gol, menciptakan peluang, juga andal mengeksekusi bola-bola mati. Klub mana pun ingin memakai jasanya," sanjung Zidane.
Los Blancos--julukan Real Madrid--belakangan memang diisukan mengejar tanda tangan Payet.
The Hammers--julukan West Ham--belum bermaksud menjualnya, tapi banderol pemain yang baru bergabung pada 2015 itu ditaksir lebih dari 10,5 juta pound, harga yang harus dibayar West Brom untuk memboyong Payet dari Marseille.
Nama lain yang bisa meroket di bursa transfer musim panas ialah Joe Allen.
Salah satu andalan Wales di lini tengah itu hanya delapan kali tampil bersama Liverpool di Liga Primer musim ini, tapi umpannya di laga kontra Rusia dipercaya menaikkan harga jualnya karena kini ia mulai dibanding-bandingkan dengan legenda Spanyol, Xavi.
Rekan setim Allen di Wales, Gareth Bale, juga membuktikan diri bukan sekadar bayangan Cristiano Ronaldo seperti saat berseragam Real Madrid.
Kemampuan pemain berusia 26 tahun itu dalam menarik gerbong timnas hingga perempat final kian menegaskan statusnya sebagai pemain termahal dunia saat ini.
Kian mahal
Bagi klub-klub Liga Primer, mendatangkan pemain yang bersinar di Euro 2016 bisa jadi langkah yang mahal secara harfiah, pasalnya mereka tengah dilanda penurunan nilai mata uang pound sterling setelah referendum memenangkan pihak yang ingin Inggris keluar dari Uni Eropa.
Simon Chadwick, profesor bisnis olahraga dari Universitas Salford, memprediksi klub-klub dengan kondisi finansial pas-pasan akan sangat terpengaruh dengan situasi itu, sedangkan klub miliuner, seperti Manchester City dan United, akan sedikit mengalami gesekan.
"Jika pound terus jatuh, talenta asing akan menjadi sangat mahal," ujarnya.
Kekhawatiran sama diungkapkan salah satu pemegang saham di West Ham, David Sullivan.
Sebelum hasil referendum keluar, the Hammers sudah mengajukan penawaran sebesar 40 juta euro untuk memboyong pemain Belgia milik Marseille, Michy Batshuayi.
"Semua klub tengah berada dalam kondisi sama, kejatuhan pound akan memengaruhi kemampuan kami bergerak di bursa transfer," ujar Sullivan. (AFP/Guardian/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved