Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
SEBAGAI tim yang diperkuat banyak pemain bintang, tidak berlebihan jika Belgia disebut-sebut sebagai salah satu kandidat juara Piala Eropa 2016 jauh sebelum ajang itu digelar.
Namun, setelah melihat performa mereka yang tidak meyakinkan selama babak penyisihan grup, tidak sedikit yang mulai meragukan tim besutan Marc Wilmots itu.
Apalagi setelah mereka takluk 0-2 dari Italia pada laga pertama Grup E, Selasa (14/6) lalu.
Betul, Eden Hazard dkk akhirnya melaju ke babak 16 besar dengan menjadi runner-up setelah menang di dua laga selanjutnya.
Namun, performa De Rode Duivels tetap saja mendapat kritik lantaran dianggap masih tidak sesuai dengan 'kemewahan' skuat mereka.
Titik tolak kebangkitan 'Setan Merah' baru terjadi kemarin dini hari.
Saat menghadapi Hongaria pada babak 16 besar di Stadion Municipal, Toulouse, Belgia akhirnya menunjukkan mengapa mereka menjadi salah satu tim favorit.
Les Diables Rouges--julukan lain Belgia--tanpa ampun melumat Hongaria 4-0 lewat gol-gol Toby Alderweireld (10'), Michy Batshuayi (78'), Eden Hazard (79'), dan Yannick Carrasco (90'+1).
Keberhasilan mereka mengalahkan negara Eropa Timur itu pun membuat para punggawa 'Setan Merah' kembali berani bermimpi untuk merebut trofi mayor pertama.
"Semuanya hampir berjalan dengan sempurna. Kami membuat empat gol, membuat banyak peluang, dan membantu gawang Thibaut (Courtois) tetap bersih. Kami membuat mudah diri kami sendiri," cetus Hazard.
Hazard yang terpilih sebagai man of the match dalam laga itu pun mengaku sudah tidak sabar untuk menghadapi Wales di perempat final.
"Mereka (Wales) tim yang kuat. Mereka juga tim yang kompak dan punya permain berbahaya di lini depan (Gareth Bale). Jadi kami harus mempelajari mereka dan melakukan yang terbaik. Saya berharap kami bisa berpesta setelah laga itu."
"Kami tahu betul Wales. Kami harus bermain baik saat menghadapi mereka. Kami akan melakukan segala cara untuk melaju ke final," timpal gelandang Kevin De Bruyne.
Prospek cerah
Di sisi lain, arsitek Hongaria Bernd Storck mengaku tidak sepenuhnya menyesali kegagalan timnya di babak 16 besar.
Juru taktik asal Jerman itu justru mengaku mendapat pelajaran penting dari kegagalan tersebut.
Pascagol cepat Toby Alderweireld di menit ke-10, ia menyebut timnya memang tidak ada pilihan lain kecuali bermain terbuka dengan harapan mampu mengatasi ketertinggalan.
Namun, gol kedua yang diciptakan Michy Batshuayi merusak asa dan konsentrasi.
Alhasil, dua gol lainnya pun bersarang di gawang mereka.
"Dari sisi saya, saya ingin mengucapkan selamat karena kami punya masa depan yang menjanjikan. Kami akan melanjutkan perjuangan kami, yakni di kualifikasi Piala Dunia," tutur Storck. (AFP/AP/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved