Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PADA final Euro 2012 Polandia-Ukraina lalu, Italia bersua Spanyol.
Kala itu La Furia Roja tampil perkasa di partai puncak untuk mempertahankan gelar dengan menekuk Italia 4-0.
Di babak 16 besar Euro 2016, takdir kembali mempertemukan kedua raksasa sepak bola Eropa tersebut.
Aroma dendam kesumat masih menghinggapi skuat Italia seusai dipermalukan dengan skor mencolok di final tersebut.
Bagi palang pintu Italia, Giorgio Chiellini, ini merupakan kesempatan emas untuk membalas dendam.
Bila pada bentrok sebelumnya Spanyol lebih diunggulkan, kini situasi berbalik.
Gli Azzurri yang kini diasuh Antonio Conte terasa lebih siap menghadapi laga yang disebut-sebut sebagai derby Mediterania itu.
Bukti kesiapan Chiellini dan kawan-kawan ialah modal menjadi jawara Grup E, sedangkan Spanyol lolos susah payah dengan hanya menjadi runner-up Grup D.
"Saya suka dengan istilah balas dendam. Kami akan menghukum mereka (Spanyol) bila melakukan kesalahan," kata Chiellini.
Saat menghadapi Spanyol, juru taktik Italia, Conte, akan kembali menurunkan kekuatan utamanya yang tampil gemilang d fase Grup dengan mengalahkan tim peringkat kedua dunia, Belgia.
Yang perlu menjadi perhatian Conte di pertandingan nanti ialah keagresifan pemainnya yang justru membuahkan pelanggaran dan membuat mereka mendapatkan kartu kuning.
Tercatat, 10 pemain Gli Azzurri sudah mengantongi kartu kuning.
Mereka terancam tidak bisa bermain di babak berikutnya jika mampu mengalahkan Spanyol.
Bugar
Di sisi lain, gelandang tengah Spanyol, Thiago Alcantara, mengatakan timnya bukan hanya bergantung pada Iniesta atau barisan pemain tengah yang bergerak secara simultan untuk membingungkan lawan ataupun menggerakkan bola dengan cepat melalui skema tiki-taka.
Semua sisi permainan La Furia Roja, menurutnya, dapat menjadi senjata rahasia untuk menaklukkan Italia.
Spanyol diuntungkan dengan kebugaran seluruh pemain yang membuat pelatih Vicente del Bosque punya banyak pilihan amunisi untuk mengkreasikan strategi mengalahkan Italia.
Alvaro Morata kembali menjadi tumpuan untuk menembus jala kompatriotnya di Juventus, Gianluigi Buffon, mengingat striker berusia 23 tahun itu sudah menjaringkan tiga bola dalam tiga laga penyisihan.
Spanyol pun punya catatan historis yang bagus dengan Italia karena tidak pernah kalah dari Gli Azzurri pada lima pertemuan terakhir.
Kemenangan terakhir Italia terjadi pada 2011 silam dalam laga persahabatan. (AFP/UEFA/FootballItalia/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved