Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
TIM Spanyol ingin mengulang laga final pada 2012 saat menghadapi tim Italia pada babak 16 besar kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 yang akan berlangsung di Stade de France, Saint Denis, Paris, pada Senin (27/6) besok.
Spanyol yang menaklukkan tim Azzuri 4-0 pada final Piala Eropa 2012 di Kiev, Ukraina, itu berusaha mempertahankan gelar mereka di Prancis meski harus kembali menghadapi tim musuh bebuyutan mereka itu demi laga perempat final.
"Saya melihat final 2012 di televisi. Saya sangat menikmati cara Spanyol memainkan pertandingan itu, tapi tidak ada pihak yang diunggulkan ketika menghadapi tim besar," kata pemain tengah Spanyol Koke.
Tim Matador yang tampil mengesankan pada penyisihan grup Piala Dunia 2014 merupakan tim pendominasi penguasaan bola sepanjang Piala Eropa 2016. Walau kalah 1-2 dari Kroasia pada penyisihan Grup D, gaya bermain tiki taka Spanyol yang berbasis pada umpan dan pergerakan pendek mengantarkan mereka pada babak gugur melawan Italia.
Namun, pertahanan Spanyol menunjukkan tanda-tanda mereka berada di bawah tekanan selain lini depan yang kurang keras menyusun serangan. Tanda-tanda kegoyahan Spanyol tetap terlihat meski mereka punya Alvaro Morata sebagai pemain yang mencetak gol terbanyak pada Piala Eropa 2016 dengan tiga gol. Posisi itu juga diraih pemain Wales Gareth Bale.
Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque pun harus menghadapi berbagai kritikan karena telah menurunkan susunan pemain-pemain yang sama sepanjang tiga pertandingan.
"Saya menerima (kritikan) itu karena itu merujuk posisi saya. Apakah saya membuat perubahan susunan dan kami kalah, orang-orang akan mengatakan 'mengapa mengubah sesuatu yang terbukti berhasil?' Namun, tidak ada hal yang terganti," kata Del Bosque.
La Furia Roja sangat terobsesi untuk mempertahankan gelar juara tiga kali berturut-turut dan siap menghadapi tim Jerman atau Slowakia pada perempat final.
Sementara itu, Italia juga tidak ingin merelakan peluang yang telah mereka raih sepanjang babak penyisihan berkat penampilan tim yang membantah asumsi kesuraman.
"Kami perlu antusiasme seperti saat menghadapi Belgia yang tampak lebih kuat daripada kami ketika menghadapi tim Spanyol nanti," kata pelatih Italia Antonio Conte.
Pemain Italia Giorgi Chiellini yang disebut-sebut punya penampilan terbaik bagi timnya pada Piala Eropa 2016 menyuarakan perasaan yang sama seperti Conte sembari berharap laga melawan Spanyol menjadi laga penguhujung kejuaraan.
"Spanyol telah menjadi tim momok bagi kami sejak 2008 ketika siklus kemenangan mereka dimulai," kata Chiellini merujuk kekalahan Italia dalam drama adu penalti pada perempat final Piala Eropa 2008.
Italia hanya mengandalkan sekelompok pemain-pemain veteran tanpa kehadiran pemain unggulan dunia selain sang penjaga gawang Gianluigi Buffon. Mereka tidak punya kekuatan di lini depan meski punya catatan pertandingan yang cukup mengantarkan kemenangan. (Ant/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved