Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Ambisi Portugal Menjinakkan sang Hiu

Ghani Nurcahyadi
25/6/2016 11:35
Ambisi Portugal Menjinakkan sang Hiu
(AFP/FRANCISCO LEONG)

'sang Hiu' ialah julukan yang diberikan pelatih Portugal, Fernando Santos, kepada tim nasional Kroasia yang akan mereka hadapi pada laga babak 16 besar Euro 2016 di Stade Bollaert-Delelis, Lens, Minggu (26/6).

Sebutan itu dialamatkan Santos kepada Ivan Perisic dkk setelah pada pertandingan terakhir Grup D Euro 2016 mereka mampu mengalahkan juara bertahan Spanyol 2-1.

"Kroasia salah satu tim yang saya beri julukan sebagai 'hiu' yang sebetulnya ingin kami hindari di turnamen ini. Mereka menjadi pemuncak grup yang di dalamnya ada Spanyol dan itu mencerminkan kualitas tim," ujar juru taktik berusia 61 tahun itu.

Sebagai salah satu favorit juara, Seleccao das Quinas--julukan Portugal--memang mempunyai nasib yang berbeda dengan Kroasia yang tampil perkasa di babak penyisihan grup. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan harus jungkir balik untuk bisa lolos ke fase knock-out.

Selama tiga kali bermain imbang di Grup F, Portugal akhirnya beruntung menjadi 1 dari 4 tim peringkat ketiga terbaik meski di awal turnamen mereka diprediksi melenggang mudah sebagai juara grup. Meski demikian, pemain Real Madrid itu optimistis penampilan buruk itu bakal berakhir di perdelapan final. Ia pun menolak anggapan Portugal akan menjadi tim underdog di laga ini. "Kami tahu kualitas kami dan tidak akan gentar ketika memasuki lapangan," tandasnya.

Penyerang 31 tahun itu pun kembali ingin menjebol jala lawan. Dengan dua gol ke gawang Hongaria, Ronaldo menjadi pemain pertama yang mampu mencetak gol dari empat edisi Euro. Ia hanya butuh satu gol lagi untuk menyamai legenda Prancis, Michel Platini, yang mencetak sembilan gol di Piala Eropa.

"Dua gol ke gawang Hongaria pasti akan memotivasinya untuk bisa kembali mencetak gol ketika menghadapi Kroasia," imbuh Santos.

Mulai fit
Jika ditilik dari rekam jejak kedua tim, Portugal memang lebih superior daripada Kroasia. Dari tiga kali pertemuan sejak Euro 1996 Inggris, Seleccao selalu memenangi pertandingan tanpa sekali pun kebobolan dari Kroasia.

Meskipun demikian, kali ini pelatih Ante Cacic punya ramuan jitu untuk menjinakkan tim-tim besar. Di laga kontra Spanyol, Cacic dengan lihai memanfaatkan kualitas pemainnya di posisi yang tepat meski kala itu the Blazers tidak diperkuat dua pemain andalannya, Luca Modric dan Mario Mandzukic, yang sedang cedera.

Kali ini kedua pemain andalan Cacic itu dikabarkan sudah mulai fit dan siap berlaga. Kabar itu membuat sang juru taktik memiliki banyak pilihan pemain dan strategi untuk kembali menjatuhkan kepercayaan diri tim sekelas Portugal.

"Kami melakukan pekerjaan yang baik di fase grup, tapi itu tidak berarti apa-apa jika kami kalah di pertandingan berikutnya," kata Cacic.

Pemenang laga Kroasia dan Portugal akan berhadapan dengan pemenang partai Swiss kontra Polandia di perempat final. (AFP/UEFA/R-4)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya