Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
KEGAGALAN tim-tim unggulan memuncaki klasemen menimbulkan potensi final yang 'terlalu pagi'. Urungnya Spanyol menjuarai Grup D, misalnya, berakibat belum apa-apa. Sang juara bertahan Piala Eropa itu harus bertemu dengan Italia di babak 16 besar. Pemenang laga itu amat mungkin akan menghadapi unggulan lain, Jerman, di babak perempat final.
Nasib serupa juga dialami unggulan lainnya, Inggris. Diunggulkan karena bermaterikan pemain bintang, the Three Lions hanya menjadi runner-up Grup B, satu strip di bawah tim debutan Piala Eropa, Wales. Imbasnya, bila lolos dari babak 16 besar, Wayne Rooney dkk amat mungkin akan bentrok dengan unggulan lain di perempat final, yaitu dengan tim tuan rumah, Prancis.
Sayangnya, pembagian bagan laga-laga berat dari Piala Eropa 2016 kali ini berjalan timpang. Di satu sisi, sejumlah unggulan seperti Prancis, Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol amat mungkin sudah akan bersua pada perempat final hingga semifinal. Bahkan, Spanyol sudah bentrok dengan Italia di 16 besar.
Di sisi lainya justru hanya berisi tim-tim kuda hitam, seperti Wales, Swiss, dan Hongaria. Imbasnya, tim unggulan, seperti Belgia dan Portugal terhindar bentrok di awal dengan sesama tim unggulan sampai di semifinal nanti.
Pincangnya pembagian bagan laga itu memang memiliki banyak dampak. Yang jelas, pada Piala Eropa tahun ini, tim-tim kuda hitam memiliki peluang besar untuk melangkah lebih jauh, lantaran terhindar bertemu tim unggulan di awal. Sebaliknya, tim-tim unggulan harus memeras keringat di babak-babak awal karena mereka bakal saling bunuh.
Bagi sejumlah tim unggulan, pembagian pertemuan di babak penyisihan kali ini tentu dirasa sangat merugikan mereka. Salah satu yang paling kecewa ialah Italia yang harus bentrok dengan tim kuat, Spanyol.
"Ada ketidakseimbangan yang gila di undian untuk babak ini, tapi itu peraturan dan kami harus menghormatinya," kata pelatih Italia Antonio Conte.
Beruntung
Belgia, yang posisinya menjadi runner-up Grup E, di bawah Italia, malah merasa beruntung. Pasalnya, di babak 16 besar, Eden Hazard dkk ‘hanya’ akan berhadapan dengan tim debutan Piala Eropa, Hongaria, yang secara mengejutkan menjadi juara Grup F. Jika lolos dari babak 16 besar, Belgia bakal bertemu dengan debutan lain, yaitu Wales ataupun Irlandia Utara . Jika masih melaju, mereka akan bentrok dengan Kroasia atau Portugal di semifinal.
Kendati berada dalam posisi menguntungkan, pelatih Marc Wilmost justru merasa dalam posisi sebaliknya. Wilmots berargumen bahwa pada dasarnya undian tersebut juga cukup memberikan tekanan kepada tim-tim nonunggulan. "Itu hanya di atas kertas. Semua ditentukan di lapangan," tandasnya. (AP/UEFA/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved