Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
"SAYA pikir kami terlalu hormat pada Argentina. Itu yang membuat mereka bisa mengembangkan permainan," ujar pelatih Amerika Serikat Juergen Klinsmann seusai timnya digasak La Albiceleste 0-4 pada semifinal Copa Amerika Centenario di NRG Stadium, kemarin.
Akibat kekalahan tersebut, ambisi Amerika Serikat untuk membuat kejutan di hadapan pendukungnya sendiri pupus sudah. The Yanks harus mengakui kenyataan bahwa kelas mereka masih berada di bawah Lionel Messi dan kawan-kawan.
Dalam laga tersebut, Messi juga kembali menunjukkan peran penting dirinya untuk timnas. Ia bukan saja menyumbang satu gol, melainkan juga turut membidani dua gol lain tim 'Tango'.
"Tapi tujuan kami ketika berada di sini ialah bermain di final yang lain dan kami berha-sil melakukannya. Kami luar biasa sejak hari pertama dan kami pantas mendapatkannya," tukas Messi.
Penampilan luar biasa Messi juga menuai pujian dari arsitek Argentina Gerardo Martino. Pascakegagalan di dua ajang besar sebelumnya, bintang Barcelona tersebut dinilai berhasrat memenangani gelar ju-ara kali ini.
"Saya berpikir setelah kekalahan pada final Piala Dunia di Brasil, pemain ini bangkit untuk memiliki kemungkinan baru," kata Martino.
Pemain terbaik dunia lima kali itu membantu Argentina unggul cepat pada menit ke-3 setelah umpan matangnya mampu dimanfaatkan Ezequiel Lavezzi.
La Pulga memberikan sumbangsih satu gol melalui tendangan bebas pada menit 32. Ia kembali memberikan umpan matang, 4 menit jelang bubaran yang dimanfaatkan Gonzalo Higuain. Penyerang Napoli itu sebelumnya juga mencetak gol ketiga pada menit 50.
"Dia menunjukkan kembali bahwa Anda bisa mengatakan dia ialah pemain terbaik di dunia. Tapi kami senang berada di sini meski ada kekecewaan, jelas ini merupakan prestasi besar untuk kami," kata bek AS Geoff Cameron.
Di sisi lain, satu gol yang mampu dilesakkan Messi menjadikannya merebut status penyerang tersubur sepanjang masa timnas Argentina. Pemain yang juga kapten timnas Argentina itu melampaui pencapaian legenda Argentina Gabriel Batistuta yang sebelumnya memegang rekor tersebut dengan 54 gol.
"Saya senang dan berterima kasih kepada semua rekan-rekan dan siapa pun yang memberikan kesempatan saya bermain untuk Argentina. Rekor ini merupakan rasa terima kasih untuk kalian," tukas Messi.
Tak perlu malu
Klinsmann beralasan absennya sejumlah pemain inti menyebabkan timnya menerima pil pahit. Pelatih asal Jerman itu dipaksa untuk mengubah line up pemain setelah gelandang Jermaine Jones, Alejandro Bedoya, dan Bobby Wood tidak dapat bermain. Sebagai penggantinya, Chris Wondolowski, Kyle Beckerman, dan Graham Zusi menempati posisi tersebut.
"Kami tidak dapat mengimbangi mereka karena pada kenyataannya kami kehilangan tiga pemain sekaligus," kata Klinsmann.
"Saya mengatakan kepada pemain tidak perlu malu setelah pertandingan ini karena kami terus menunjukkan peningkatan. Selalu ada langkah mundur dan dua langkah ke depan kemudian. Itu bagian dari proses kami apalagi Argentina ialah tim yang spesial," tambahnya. (AFP/AP/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved