Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KETAKUTAN Turki bakal mengulang pencapaian buruk di Euro 1996 tidak menjadi kenyataan. Kemarin dini hari, skuat besutan Fatih Terim itu akhirnya menyegel kemenangan pertama di laga terakhir Grup D atas Republik Ceko 2-0 di Stade Bollaert-Delelis, Lens.
Gol striker Burak Yilmaz dan gelandang Ozan Tufan membuat the Crescent-Star mengakhiri fase grup di urutan tiga. Meski demikian, mereka masih menunggu laga di Grup E dan F, dini hari tadi, untuk memastikan satu spot di 16 besar.
Terim menegaskan, ketakutan terbesar skuatnya memang tak mampu menang. Pasalnya, pada Euro 1996 di Inggris lalu, mereka pulang tersingkir dari babak grup dengan mengantongi tiga kekalahan, tak mampu mencetak satu gol pun dan kebobolan lima.
Di sisi lain, dua gol yang dicetak Turki malam itu mencoreng reputasi kiper Ceko, Petr Cech. Juru mistar Arsenal itu kini kebobolan total 21 gol selama berlaga di Euro alias merupakan yang terbanyak ketimbang kiper lain yang pernah merumput di ajang sepak bola se-Eropa tersebut.
Cacat tersebut juga bisa menjadi penutup karier yang buruk bagi pria berusia 34 tahun yang berencana pensiun dari timnas selepas Euro 2016 itu. Cech pertama kali membela Ceko pada Euro 2004 alias lebih dari satu dekade lalu.
“Tentu ini merupakan kekecewaan terbesar. Kami punya kesempatan untuk lolos, tapi terlepas, padahal kami mengawali pertandingan dengan baik,” ujar Cech.
Sayangnya, kemenangan Turki kali ini tercoreng oleh ulah pendukung mereka yang melempar suar (flare) ke lapangan.
Tercatat tiga suar mendarat di lapangan seusai gol kedua sehingga Turki terancam terkena sanksi baru dari UEFA.
Padahal, mereka sedang dalam masa investigasi setelah insiden serupa terjadi saat Turki berhadapan dengan Kroasia dan Spanyol. (AFP/UEFA/Gnr/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved