Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Masih Menanti Magi Ronaldo

Ghani Nurcahyadi
22/6/2016 07:20
Masih Menanti Magi Ronaldo
(AFP/FRANCISCO LEONG)

MESKI diprediksi lolos mudah ke 16 besar, Portugal kini malah terancam gagal melaju dari fase grup untuk kali pertama sepanjang sejarah tim. Malam nanti, nasib mereka akan ditentukan di Stade de Lyon, ketika berhadapan dengan Hongaria dalam laga terakhir penyisihan Grup F.

Dalam enam edisi Euro yang diikuti Portugal sebelumnya, mereka selalu lolos setidaknya ke perempat final. Namun kini, Seleccao das Quinas tertahan di urutan tiga dengan hanya nilai 2 alias sama dengan runner-up sementara Islandia.

Secara matematis, keempat tim yang kini berada di Grup F masih memiliki peluang untuk lolos otomatis ke babak knock-out. Hongaria yang kini berada di puncak dengan 4 poin pun masih bisa gagal lolos jika kalah dari Portugal, sedangkan Islandia menang atas Austria.

Pelatih Portugal Fernando Santos masih mengandalkan formula di dua laga sebelumnya, termasuk percaya pada Cristiano Ronaldo. Pemain Real Madrid itu diyakininya bakal mengeluarkan daya magisnya dan mampu mencetak gol perdananya di turnamen itu.

CR7--julukan Ronaldo--sebelumnya menjadi bulan-bulanan media sejagat akibat gagal mengeksekusi penalti kala berhadapan dengan Austria, Sabtu (18/6).

“Ronaldo merupakan pemain yang mencetak banyak gol dan saya yakin ia akan mencetak gol dalam pertandingan melawan Hongaria,” kata Santos.

Penjagaan ketat terhadap pemain terbaik dunia tiga kali itu disebut-sebut menjadi salah satu faktor mampetnya aliran gol Ronaldo. Padahal, top scorer Liga Champions musim lalu tersebut tengah mengincar predikat sebagai pemain pertama yang mencetak gol dalam empat perhelatan Euro.

Di sisi lain, the Magical Magyars--julukan Hongaria--berharap bisa mencetak prestasi terbaik di turnamen antarnegara Eropa itu. Pada edisi 1964 yang digelar di Spanyol, Hongaria mampu mencapai semifinal sebelum mengakhiri turnamen di tempat ketiga.

Dongeng
Harap-harap cemas juga dirasa Islandia saat menghadapi Austria di saat yang sama.

Dalam laga di Parc des Princes, tim berjuluk Our Boys itu ingin melanjutkan dongeng sebagai negara terkecil yang pernah berkompetisi di Euro dan yang pernah melaju ke 16 besar Euro.

Meskipun demikian, Gylfi Sigurdsson dkk punya emosi yang berbeda jelang laga pamungkas itu.

Di laga pertama, Islandia mengakhir pertandingan dengan amat percaya diri setelah menahan imbang Portugal, tapi kegembiraan itu berakhir ketika Birkir Savarsson membuat gol bunuh diri yang menyamakan skor 1-1 dengan Hongaria di partai kedua.

“(Hasil imbang dengan Hongaria) terasa seperti kekalahan, kami nyaris memastikan tiket ke 16 besar. Suasana ruang ganti sangat senyap setelah laga itu,” kata Kolbeinn Sigthorsson.

Helmir Hallgrimsson, salah satu pelatih Islandia selain Lars Largerback, melihat sisi positif dari partai kontra Hongaria. Setidaknya, kepastian mereka untuk bisa lolos langsung ke babak gugur masih tergantung diri sendiri, karena kini menduduki posisi runner-up. (AFP/AP/R-4)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya